Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Mobil Tewas Ditembak Polisi

Kompas.com - 24/06/2013, 15:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota komplotan pencuri mobil, ZN (34), ditembak polisi sehingga tewas, ketika komplotan itu mencoba kabur dan menabrak polisi.

Menurut Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Arie Ardian, Senin (24/6/2013), peristiwa terjadi di sekitar pintu keluar tol Cibubur, pada Sabtu (15/6/2013). Saat itu, lanjut Arie, polisi menghentikan mobil berisi komplotan pencuri itu, yang beranggotakan empat orang, yaitu ZN, PM (38), DD (36), dan CS (35).

"Saat diperintahkan turun tidak ada satu pun yang turun, justru sopir berusaha memundurkan mobil dan saat dilakukan tembakan peringatan tiga kali namun para pelaku tetap mencoba kabur dan menabrak petugas. Kemudian dilakukan penembakan ke arah mobil," jelas Arie.

Arie menjelaskan, mobil yang dipakai komplotan saat penangkapan itu adalah Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1591 BKV, yang dicuri dari seorang warga di Jalan Latumenten, Jakarta Barat.

"Mereka masuk mobil menggunakan kunci T, kemudian rumah setirnya dibor. Diperkirakan 5 menit untuk bisa membawa mobil," ungkap Arie.

"Dari penyelidikan, para pelaku telah melakukan aksi sebanyak 7 kali dan dari aksi itu, ada 4 mobil yang telah dicuri. Kebanyakan dijual murah, sekitar Rp 20 juta," ujar Arie.

PM, DD, dan CS kini berada di tahanan Polda Metro Jaya. Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang masa hukumannya di atas sepuluh tahun penjara.

"Karena selama ini bawa senjata api, kemungkinan bisa dikenakan Pasal 365 (tindakan pencurian dengan kekerasan)," tukas Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com