Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ortus Akan Tuntaskan Proyek Monorel

Kompas.com - 26/06/2013, 19:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor PT Jakarta Monorel, Ortus Holdings Limited, menyatakan akan berkomitmen menyelesaikan hingga tuntas proyek monorel, yang diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 8 triliun.

"Kami enggak berani memulai sesuatu yang tidak bisa kami tuntaskan. Kami keluarga pengusaha menghargai komitmen," ujar Chairman Ortus Ltd, Edward Soeryadjaya, di sela-sela pameran Monorel di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Edward menjelaskan, dana untuk proyek tersebut bisa didapat dari sejumlah pihak, antara lain anggaran perusahaan, rekanan, pinjaman dari bank.

"Banyak hal yang tidak bisa dihindari saat membangun transportasi massal, yaitu memerlukan banyak modal. Semua kami jamin. Kami melakukan sesuatu yang orang lain tak mau kerjakan," terang Edward.

Nilai proyek monorel lebih murah dibanding proyek Mass Rapid Transit (MRT). Perbandingannya, dana pembangunan MRT sepanjang satu kilometer bisa digunakan untuk membangun monorel sepanjang lima kilometer.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memastikan bahwa proyek monorel akan dilaksanakan dan Pemprov DKI Jakarta akan mengawasi pelaksanaan proyek sehingga sedapat mungkin selesai tepat waktu.

Jakarta Monorail terdiri dari dua rute green line dan blue line. Panjang rute green line adalah 14,5 kilometer, sementara rute blue line 30 kilometer.

Jalur green line akan menempuh rute Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-kembali ke Kuningan.

Sementara Jalur blue line akan menghubungkan Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman Rasuna-Casablanca Interchange-Grand Melia-Gatot Subroto-Satria Mandala-Komdak-SCBD-Gelora Bung Karno- Plaza Senayan-Stadion Madya-Palmerah-Pejompongan-Karet Interchange-Setia Budi Utara.

Mengenai kapasitas, satu rangkaian monorel terdiri dari enam gerbong penumpang. Setiap gerbong bisa mengangkut 200 orang. Dalam satu jam, satu rangkaian monorel diperkirakan akan mengangkut 30.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

    Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

    Megapolitan
    Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

    Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

    Megapolitan
    Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

    Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

    Megapolitan
    Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

    Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

    Megapolitan
    Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

    Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

    Megapolitan
    Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

    Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

    Megapolitan
    Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

    Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

    Megapolitan
    Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

    Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

    Megapolitan
    Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

    Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

    Megapolitan
    Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

    Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

    Megapolitan
    Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

    Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

    Megapolitan
    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

    Megapolitan
    Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

    Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

    Megapolitan
    Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

    Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

    Megapolitan
    Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

    Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com