Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Jokowi Dateng Sini, Bagusin Sekolah Saya"

Kompas.com - 18/07/2013, 11:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan bangunan sekolah sudah semestinya menjadi urusan pemerintah untuk membenahi berbagai kekurangan yang ada. Apa yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kramatjati 27 Pagi, Jakarta Timur, tentunya perlu penanganan dan perhatian serius dari Pemprov DKI Jakarta, khususnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Para pelajar di SDN tersebut meminjam mushala untuk kegiatan belajar mengajar. Pelajar SD yang masih polos itu justru memahami betul kondisi sekolah mereka yang sudah tak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) lagi.

"Iya tahu karena atapnya jebol. Takut kejatohan kena teman-teman," kata Firja Sahid Al Zidan (10), pelajar kelas IV SD itu, kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2013).

Sudah dua hari Zidan dan teman-temannya belajar di Mushala Arohman yang berada di lingkungan sekolah. Zidan dan teman-temannya mampu beradaptasi meski bukan belajar di ruangan kelas mereka.

"Sekarang belajarnya di mushala. Enak kok, sama enaknya dua-duanya," ujar Zidan.

Namun, Zidan tetap berkeinginan agar sekolahnya dapat diperbaiki segera. Zidan mengaku mengenal sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan berharap mau mendatangi dan melihat sekolahnya.

"Pak Jokowi dateng ke sini lihat sekolah saya, bagusin," kata pelajar yang tinggal di Batu Bula Tiga, Condet, Jakarta Timur, itu.

Siswa lainnya, Lisa Servina (11), pelajar sekolah kelas VI di sana, menyampaikan hal senada. Sudah dua hari Lisa belajar di mushala. Ia pun menitipkan pesan untuk Jokowi agar mau memperbaiki sekolah tersebut.

"Pak Jokowi, benerin kelas saya dong," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, terdapat delapan ruangan sekolah yang bisa dikatakan rawan. Ruangan itu terdiri dari dua ruangan kelas I, dua ruangan kelas II, dan sisanya masing-masing satu kelas untuk ruangan kelas III, IV, V, dan VI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com