Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Perampok Nasabah Bank Diringkus di Cikarang

Kompas.com - 26/07/2013, 00:48 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Lima perampok dengan modus mengempiskan ban, yang kerap menyasar nasabah bank, dibekuk aparat Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka adalah DC, S, P, SA, dan H. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, masih ada satu rekan kawanan tersebut yang buron, yaitu ARM.

Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, penangkapan kelimanya berawal dari ditangkapnya DC saat kawanan ini tengah beraksi di kawasan Jababeka I, tepatnya di depan Plaza Jababeka Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, 17 Juli 2013 lalu.

Mereka hendak memperdayai pasangan suami istri berkewarganegaraan India, Gohel Praful Chandra dan Anupam Praful Chandra Gohel, yang baru saja keluar dari salah satu bank swasta di sana.

"Kawanan ini mengincar kedua korban ini karena mengira mereka baru ambil uang banyak dari bank. Modus mereka memang seperti itu dan menyasar nasabah bank yang baru ambil uang," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, pasangan warga negara India itu datang mengendarai Toyota Avanza B 1793 FFJ. Seorang pelaku, yang sudah mengincar korban sejak dari bank, kemudian memberi tahu rekannya. Mereka pun bersiap ketika kedua korban keluar dari bank dan menuju kendaraan mereka.

Seorang pelaku lalu menaruh sebuah paku di bawah mobil kendaraan korban. Diharapkan, ban mobil korban kempis, dan mereka menepikan kendaraannya. Saat itulah pelaku merampas tas berisi uang korban dari dalam mobil. Rencana kawanan ini pun tampaknya berhasil. Ban kendaraan korban seketika kempis tak jauh dari bank.

Korban pun menepikan kendaraannya. Para pelaku yang menggunakan motor secepat kilat mendekati kendaraan korban, dan merampas tas di dalam mobil. Pelaku berhasil mengambil tas berisi laptop serta dokumen-dokumen lain, seperti paspor dan kartu izin tinggal terbatas (kitas).

Saat itulah, istri korban berteriak dan membuat warga sekitar meresponsnya. Warga berhasil menangkap DC, sementara yang lainnya kabur. Warga kemudian menyerahkan DC ke polisi. "Setiap beraksi, para pelaku sudah mengincar sasaran yang potensial, yang keluar dari bank," kata Rikwanto.

Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan mengatakan, dalam aksinya yang terakhir itu pelaku sebenarnya salah sasaran. Kedua korban ternyata bukan baru mengambil uang, melainkan menyetorkannya ke bank. "Karenanya tidak ada uang yang berhasil didapat kawanan ini saat itu," kata Adex.

Menurut Adex, para pelaku ini menggunakan 2 atau 3 sepeda motor setiap beraksi. Selain itu, ada dua pelaku yang bertugas memberi tahu ke korban bahwa ban mobilnya kempis. Mereka juga bertugas menghalang-halangi laju kendaraan korban supaya melaju pelan.

"Setelah diberi tahu pelaku bahwa mobil ban kempis, korban yang menyopir mobil diharapkan menepikan mobil lalu keluar dan mengeceknya. Di saat mobil berhenti, pelaku lainnya membuka pintu belakang samping kanan dan akan mengambil tas korbannya," kata Adex.

Atas perbuatannya, para pelaku akan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (Curat).

Dari kasus ini, Adex mengimbau masyarakat yang menjadi nasabah bank untuk meminta pengawalan polisi bila hendak bertransaksi dalam jumlah besar. "Pengawalan dari kami gratis dan bebas biaya," kata Adex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com