Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Polisi Diduga karena Dendam

Kompas.com - 27/07/2013, 16:19 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih menyelidiki kasus penembakan yang melukai anggota Satlantas Gambir Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono (55), di Jalan Cirendeu Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/7/2013) pukul 04.30. Polisi tengah mencari tahu keterkaitan penembakan itu dengan peristiwa tabrakan yang dialami korban dua hari sebelum kejadian itu.

Saat ini korban sudah berada di ruang ICU 1 Rumah Sakit Polri Kramat Jati setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Husada Pamulang. "Bapak sudah sadarkan diri, cuma masih nyesek dadanya," kata Nurlela (31), istri korban saat ditemui Kompas.com di RS Kramat Jati, Sabtu siang.

Menurut Nurlela, suaminya ditembak dari belakang oleh dua orang laki-laki berboncengan menggunakan sepeda motor matik. Pada saat kejadian, korban masih sadarkan diri dan sempat menelepon anaknya, Aldo (17), untuk memberi tahu keadaannya.

Nurlela mengatakan, polisi menduga penembakan itu dilakukan karena dendam. "Hari Kamis (25/7/2013), Bapak memang sempat nyalip dua orang perempuan sampai jatuh, tapi sudah dikasih ganti rugi pengobatan, cuma suami salah satu perempuan masih tidak terima. Masak mau minta ganti rugi motor, motor suami saya saja rusak. Jadinya tidak saya ladeni, deh," kata Nurlela.

Pada Jumat sore (26/7/2013), Nurlela sempat dihubungi oleh salah satu suami perempuan yang jatuh karena disalip suaminya. Pria itu menanyakan pukul berapa suaminya pulang kerja.

"Suami perempuan itu juga tahu Bapak (korban) berangkat kerja tiap jam berapa. Soalnya waktu di rumah sakit, Bapak pernah ngomong tiap hari berangkat kerja jam setengah lima pagi," ujar Nurlela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com