Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Lagi, Hercules Dijerat Kasus Pemerasan dan Pencucian Uang

Kompas.com - 03/08/2013, 14:17 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Seusai menjalani masa penahanan selama 4 bulan 27 hari karena kasus premanisme, Hercules Rozario Marshal langsung ditangkap kembali oleh petugas. Kali ini, ia dijerat dua kasus baru.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengky Haryadi, Sabtu (3/8/2013), mengatakan, Hercules diamankan karena kasus pemerasan dan pencucian uang. Kasus tersebut merupakan alasan polisi menahan Hercules pada April lalu.

Namun, yang berhasil dibuktikan hanyalah perbuatan Hercules melawan petugas. Setelah sidang Hercules berjalan, petugas pun berhasil membuktikan dugaan pemerasan dan pencucian uang itu.

Kata Hengky, kasus itu berlangsung sejak tahun 2006 hingga 2013. Ia mengatakan, total tersangka mencapai 164 orang. Hari ini, kata dia, pihaknya menahan dua orang, salah satunya adalah Hercules.

Hercules melangkah keluar dari gedung dengan ditemani petugas kepolisian berpakaian preman, serta pengacaranya, Joao Meco, sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi. Saat Hercules tiba di luar Gedung Direktorat Tahti Perawatan Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, ia telah ditunggu puluhan anggota Polres Metro Jakarta Barat yang membawa senjata laras panjang, rompi antipeluru, dan sebo penutup kepala.

Hercules tampak sempat berbicara dengan seorang anggota Polres Metro Jakarta Barat mengenai rencana penangkapan oleh polisi. Hercules yang ditemani pengacaranya itu tampak beberapa kali mengangguk dan mengucapkan kata "siap". Ia pun menyerahkan kedua tangannya untuk diborgol.

Tokoh pemuda asal Timor Leste itu kemudian diboyong ke dalam mobil Tim Pemburu Bandit, Jatanras Polres Metro Jakarta Barat, dengan pengawalan ketat.

"Semuanya memang harus dihadapi kalau memang bersalah," katanya.

Setidaknya belasan mobil yang mengiringi perjalanan Hercules ke Polsek Metro Jakarta Barat. Selain itu, beberapa sepeda motor Polisi Lalu lintas juga ikut mengawal rombongan tersebut.(Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com