Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Beri Toleransi PKL Dagang di Trotoar

Kompas.com - 15/08/2013, 17:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di atas trotoar. Meski demikian, keberadaan mereka tidak boleh mengganggu aktivitas pejalan kaki.

Saat ini, Pemprov DKI terus mengawasi keberadaan PKL di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di kawasan niaga tersebut, masih ada sejumlah PKL yang berdagang di atas trotoar, antara lain di sekitar Museum Tekstil, Tanah Abang. Kios PKL di atas trotoar itu tetap dibuka, tetapi tidak sampai menutup jalan.

"Kalau, misalnya, ketemu PKL di jalan, terpaksa berjualan di trotoar dulu. Tapi, kalau mereka nakal dikasih kesempatan berdagang di trotoar, turun lagi, ya pasti kita bongkar," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Toleransi yang diberikan kepada PKL adalah berdagang di atas trotoar tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas. Selain itu, kata dia, jangan sampai mereka berdagang turun ke bahu jalan dan kembali menghambat arus lalu lintas. Apabila PKL berdagang di jalan raya dan kembali menghambat kelancaran lalu lintas, Pemprov DKI tidak akan segan mengambil tindakan pidana.

Menurut Basuki, Pemprov DKI akan menertibkan PKL secara bertahap sejalan dengan pencarian lokasi relokasi. Oleh karena itu, ia telah meminta wali kota untuk mengurusi permasalahan PKL yang ada di kawasannya. Selain itu, ia juga meminta wali kota mencari lokasi yang akan digunakan untuk pasar malam.

"Karena PKL ini kan penggerak ekonomi, dan kita harus cari lokasi juga karena mereka juga mau hidup kan," kata Basuki.

Basuki menyebutkan, Pemprov DKI akan mempersiapkan tempat-tempat untuk menampung PKL, seperti taman Waduk Pluit dan ruang bawah tanah Monas. Para PKL yang berdagang di trotoar itu juga tidak permanen dan para pedagang tidak boleh sampai buang sampah sembarangan.

"Nanti dikasih tanda, ini wilayahnya siapa. Kalau sampai kotor, dia yang tanggung jawab. Yang penting prinsipnya di trotoar itu Anda tidak boleh mendesak pejalan kaki sampai turun ke jalan. Kalau pejalan kaki itu ketabrak mobil terus meninggal, bagaimana?" kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com