Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 PKL Disidang di Kelurahan Pasar Minggu

Kompas.com - 22/08/2013, 14:10 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 23 pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Minggu menjalani sidang tindak pidana ringan di kantor Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2013). Mereka diberi sanksi atas pelanggaran berjualan di trotoar Jalan Raya Ragunan.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Rustam Effendi mengatakan, sidang tindak pidana ringan (tipiring) terhadap PKL itu merupakan kelanjutan program normalisasi jalan. Pada hari-hari sebelumnya, banyak pedagang berjualan di trotoar Jalan Raya Ragunan di samping pusat perbelanjaan Robinson.

"Pada sidang ini, terdapat 23 pedagang yang melakukan pelanggaran Perda Nomor 8 Tahun 2007, diharapkan setelah adanya sidang ini, pedagang tidak lagi berdagang di trotoar," ujar Rustam yang hadir dalam sidang tersebut, Kamis (22/8/2013).

Para pedagang yang dijaring petugas Satpol PP itu berasal dari Pasar Minggu, Fatmawati, Pasar Blok A, dan daerah sekitarnya. Dalam sidang tersebut, mereka dikenai denda Rp 100.000. Para pedagang membayar dengan dengan rela. Mereka menganggap ini pelajaran untuk mereka.

"Ini pelajaran saja, jarang-jarang kelurahan ramai begini, hahaha," ujar Yuningsih, pedagang sayur malam Pasar Minggu.

Para pedagang malam yang berdagang di luar Pasar Minggu itu beralasan area dagang yang diberikan kepada pedagang malam sudah penuh. Mereka berkilah banyak pedagang yang telah lebih dulu berjualan di luar batas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com