Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Akan Fungsikan Gerbong Berdiri di Jam-Jam Padat

Kompas.com - 27/08/2013, 17:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memfungsikan gerbong berdiri dengan kursi lipat di dalam kereta listrik. Pada jam-jam padat penumpang, semua kursi di gerbong tersebut akan dilipat sehingga seluruh penumpang akan berdiri dan ruang dalam kereta lebih renggang.

"Jadi nantinya saat jam sibuk, tidak ada yang duduk di gerbong itu," kata Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo dalam jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2013).

Tri mengatakan, di setiap rangkaian kereta yang berisi sepuluh gerbong, hanya ada dua gerbong yang merupakan gerbong lipat. Delapan gerbong lain tetap normal dengan tempat duduk permanen.

"Jadi saat jam sibuk, setiap rangkaian akan berisi dua gerbong berdiri, delapan gerbong normal. Kenapa bisa begitu, ya memang Jepangnya yang desain begitu," jelasnya.

Gerbong dengan kursi lipat itu merupakan bagian dari 180 rangkaian kereta listrik baru dari Jepang yang akan tiba paling lambat akhir tahun ini. Dilipat atau tidaknya kursi akan diatur oleh masinis. Di luar jam padat atau di atas pukul 09.00, kursi yang tadinya dilipat akan dibuka lagi. Pada sore menjelang saat pulang kerja, kursi kembali dilipat.

Sebanyak 180 rangkaian kereta listrik baru itu merupakan rangkaian kereta tipe 205 yang dipesan dari East Japan Railway Company. Jika tipe tersebut sudah datang, maka akan menjadi tipe kereta listrik terbaru yang beroperasi di Indonesia, khususnya di Jabodetabek. Saat ini, tipe kereta listrik paling baru yang dimiliki oleh PT KAI adalah tipe 203 yang didatangkan pada 2012, juga dari Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com