JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Rabu (28/8/2013) siang, meninjau jalur kereta yang akan dirombak menjadi jalur kereta layang atau elevated train. Proyek senilai triliunan itu akan mulai dibangun pada 2014 dan selesai lima tahun.
Bambang mengatakan, akan dibangun dua jalur kereta layang, yakni lintas timur dan lintas barat dengan panjang total 27 kilometer. Lintas timur memiliki panjang 10 kilometer dengan rute Kampung Bandan-Rajawali-Kemayoran-Senen-Kramat-Pondok Jati. Adapun lintas barat sepanjang 17 km dengan rute Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan.
"Tahun depan, kita akan mulai membangun lintas timur. Total proyek direncanakan lima tahun. Tapi kami dan Pak Gub terus mempercepatnya," ujarnya di sela-sela peninjauan jalur kereta, Rabu sore.
Bambang mengatakan, proyek kerja sama antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia tersebut akan menggunakan biaya patungan sebesar Rp 2,5 triliun. Pembangunan sarana dan prasarana jalur layang menggunakan APBN, sarana dan prasarana pendukung menggunakan APBD DKI, sementara pengadaan rangkaian kereta listrik memakai dana milik PT KAI.
"Jumlah rangkaian keretanya juga pasti bertambah, baik dari PT KAI maupun swasta. Nantinya ini akan terinegrasi dengan moda transportasi lainnya sehingga warga akan lebih mudah," ujar Bambang.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin bahwa keberadaan kereta layang dapat menarik pengguna kendaraan pribadi ke transportasi massal, apalagi jika fasilitasnya aman dan nyaman. Dengan demikian, persoalan kemacetan di Ibu Kota diharapkan dapat diselesaikan. "Nanti keretanya setiap tiga menit ada, setiap empat menit ada," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.