Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Pemilik Lahan Sepakati Ganti Rugi untuk Tol Tanjung Priok

Kompas.com - 04/09/2013, 09:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com— Separuh dari 83 pemilik bidang tanah di ruas Jalan Jampea-Jalan Sulawesi yang menjadi target pembangunan Tol Tanjung Priok sepakat dengan ganti rugi Rp 12 juta per meter persegi. Hal ini merupakan perkembangan positif di tengah molornya pembebasan lahan dan pembangunan jalan.

Sekretaris Kota Jakarta Utara sekaligus Ketua Panitia Pembebasan Tanah Tol Tanjung Priok Muhamad Yuliadi, Selasa (3/9), mengatakan, sebelumnya, 83 pemilik bidang tanah di sana yang masuk dalam Seksi NS-Link (sepanjang 2,24 kilometer) menuntut ganti rugi Rp 35 juta per meter persegi.

”Kami dekati satu per satu. Sejauh ini belum tuntas semua, tetapi selalu ada perkembangan pembebasan lahan,” ujarnya.

Jalan Tol Tanjung Priok dibangun membentang mulai dari Cilincing hingga Plumpang sepanjang 11,4 kilometer. Akses ini merupakan bagian dari jaringan tol di Jabodetabek yang terhubung dengan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Tol Dalam Kota, dan Tol Pelabuhan.

Pembangunan akses Tol Tanjung Priok ditargetkan rampung pada 2015. Namun, pembangunannya menemui kendala pembebasan lahan, terutama di Seksi E2 (Cilincing-Jampea) dan Seksi NS-Link. Dampaknya, waktu pembangunan mundur dari rencana semula, yakni dari Januari 2014 menjadi September 2014 (Seksi E2), dan Seksi NS-Link mundur setahun, setidaknya hingga Agustus 2013.

Menurut Yuliadi, pekerja langsung menggarap bidang-bidang lahan yang telah dibebaskan. Beberapa bangunan di Jalan Sulawesi dan Jampea, misalnya, telah dirobohkan dan digali untuk pembangunan fondasi.

Berdasarkan data Satuan Kerja Pembangunan Tol Tanjung Priok, hingga pekan akhir Juni 2013, ada 113 bidang dari 209 bidang lahan yang belum bebas di Seksi NS-Link. Sementara di Seksi E2, ada 87 bidang seluas 91.095 meter persegi dari target 158 bidang (96.936 meter persegi) yang belum bebas.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Proyek Tol Tanjung Priok Bambang Nurhadi mengatakan, sejumlah solusi telah dicapai di beberapa lokasi. Pemilik lahan sepakat dengan tawaran tim penilai. Sebagian lain disiasati secara teknik agar proyek tak terganggu dan berlarut.

Selain menghubungkan jaringan tol, pembangunan akses Tol Tanjung Priok diharapkan juga mengatasi kemacetan di jalur umum serta memperlancar arus barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com