Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artefak Dicolong, Polisi Bidik 5 Saksi Kunci

Kompas.com - 20/09/2013, 13:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat mulai mengerucutkan fokus penyidikan kepada lima orang saksi dari total 45 orang yang diperiksa terkait kasus hilangnya artefak di Musem Nasional, Jakarta Pusat.

Kelima orang ini dianggap polisi memiliki "akses" dan paling bertanggung jawab atas keberadaan benda bersejarah tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, lima saksi yang diperiksa ini memiliki posisi sebagai bagian koleksi dan sekuriti keamanan di Museum Nasional. Namun, belum disebutkan secara rinci identitas mereka.

"Kita akan kembangkan kepada bagian keluarga dari saksi, berkaitan dengan hari-hari sebelum kejadian," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/9/2013).

Rikwanto mengatakan, selain memeriksa keluarga para saksi, polisi juga akan mendalami rekening yang dimiliki masing-masing saksi. Sampel sidik jari pada lokasi penyimpanan juga masih dialanisis bagian forensik kepolisian.

"Sampel belum bisa kita dapatkan, termasuk pemeriksaan dari rekening-rekening pihak yang dicurigai," ujar Rikwanto.

Maksud fokus penyidikan kepada lima saksi ini disebutnya sesuai dengan tanggung jawab masing-masing pihak atas akses ke benda bersejarah yang hilang itu. Pendalaman ini, lanjutnya, pada akhirnya akan diarahkan kepada siapa yang paling punya akses untuk membuka tutup lemari dan yang paling punya akses untuk mengamankan pada saat dilaporkannya kehilangan.

"Dugaan sementara kita fokus kepada lima saksi ini. Kalau perlu ada pengembangan lain kepada saksi lain, kita lakukan juga," ujarnya.

Disinggung apakah akan ada penetapan tersangka dengan "pengerucutan" penyidikan ini, Rikwanto mengatakan masih terlalu dini. "Belum sampai ke tahap itu. Perlu pembuktian. Yang jelas, dari 45 saksi, penyidik fokus lima saksi yang ada, yaitu bagian koleksi dan sekuriti," katanya.

Seperti diketahui, empat artefak bernilai tinggi diketahui raib dari tempat penyimpanannya yang terletak di dalam satu buah lemari kaca yang berada di ruang Kasana, lantai dua gedung Musemun Nasional. Empat artefak yang hilang ialah Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi,  Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk), dan Lempeng Harihara.

Benda-benda tersebut diyakini berasal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com