Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas akibat Tabrakan di Senayan adalah Pejalan Kaki

Kompas.com - 22/09/2013, 13:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Jalan Asia Afrika depan putaran dekat traffic light Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (22/9/2013) subuh, adalah pejalan kaki. Tiga pejalan kaki lainnya luka-luka, demikian pula dua penumpang sebuah mobil sedan yang tertabrak.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, peristiwa itu berawal ketika kendaraan Toyota Altis bernomor polisi B 1459 NBB yang dikemudikan pria berinisial David (22) berjalan dari arah selatan menuju utara. Ia diduga kehilangan kendali atas kendaraannya dan menabrak sejumlah pejalan kaki di lokasi kejadian. Setelah itu, mobil sedang tersebut menabrak tiga mobil lain, yakni Honda Accord bernopol B 8049 AG, Toyota Vios bernopol B 71 AL, dan sebuah sedan Mercedez Benz bernopol B 2345 KA.

Dua pejalan kaki yang meninggal dunia adalah Fikri Rahmadoni, yang tewas di lokasi kejadian, dan Sabila yang meninggal dunia di RS Patria IKKT Slipi. Sementara itu, tiga pejalan kaki lainnya juga mengalami luka-luka, yakni Ruli (dirawat di RS Pertamina), serta Riska Dinda Maulina dan Ristia Ramadan Rendika yang dirawat di RS Patria IKKT Slipi. Dua korban luka lain adalah pengemudi Vios, Frans Yanuar, yang dirawat di RS Mintoharjo serta penumpang Vios, Risqi Anisa.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, barang bukti kendaraan telah dibawa ke Ditlantas Pancoran, Jakarta Selatan, untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Pengemudi kendaraan juga tengah dimintai keterangan seputar kejadian. "Kondisi sopir akan dilakukan cek urine dan darah pada pengemudi," kata Rikwanto, Minggu (22/9/2013).

Rikwanto mengatakan, sejumlah saksi masih diperiksa untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut. Polisi sementara menduga pengemudi Altis tidak hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com