Acara pengundian dimulai pukul 08.00. Namun, hingga pukul 10.00, baru ada satu orang warga yang hadir. Dia adalah Iih, warga RT 07/15 Pedongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Ia datang bersama suami dan cucunya.
"Saya kan dapet undangan, ya saya datang aja. Namanya juga diundang kan, Mbak. Tapi enggak tahu nih yang lainnya ke mana," kata Iih (47), saat ditemui wartawan.
Iih mengatakan, tetangga-tetangganya sebenarnya sudah banyak yang mengurus surat-surat pengantar untuk kelengkapan pengundian Rusun Pinus Elok. Namun, dia tidak melihat ada tetangganya yang datang ke acara pengundian di rusun.
"Dari kemarin tuh udah banyak yang ngurus surat pengantar ke RT/RW. Mangkanya saya ikutan juga. Soalnya saya bingung juga, kalau kita pindah sendiri, nanti kita dimarahin. Nanti pada sentimen sama saya. Jadi saya bareng-bareng aja," ujarnya.
Iih sadar jika tanah yang dia tempati saat ini bukan tanah miliknya. Oleh karena itu, Iih rela jika harus pindah dari rumahnya saat ini.
Namun, yang menjadi pikirannya adalah usahanya. Iih yang sehari-hari berjualan nasi goreng mengaku bingung akan kelangsungan usahanya nanti setelah pindah. Ia takut tidak bisa membuka usahanya lagi setelah pindah ke Rusun Pinus Elok, Jakarta Timur. Ia berharap, semoga setelah pindah nanti, usahanya dapat terus berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.