Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Iring-iringan Presiden, Paspamres Surati Polda Metro

Kompas.com - 08/11/2013, 22:02 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya membenarkan adanya permintaan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) untuk tak menutup jalan bila iring-iringan presiden melintas.

"Iya benar, kami sudah terima (surat permintaan) itu," kata Wadirlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sambodo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2013).

Sambodo mengatakan, instansinya sudah melaksanakan permintaan agar jalan tak ditutup ketika iring-iringan presiden sedang melintas.

Dikatakan Sambodo, penutupan jalan tersebut tidak sampai mensterilisasikan jalan. "Penutupan jalan di sini artinya tidak sampai mensterilisasikan jalan. Jalanan tetap bisa dilalui," ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Paspamres Mayjen TNI Doni Manardo mengirim surat kepada Kapolda Metro Jaya untuk tidak melakukan penutupan jalan jika rombongan presiden melintas. Ia menyesalkan pemberitaan yang menyudutkan mengenai iring-iringan rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Tidak hanya di Jakarta, di daerah pun ia meminta kepada pimpinan polisi untuk membiarkan rombongan presiden mengalir bersama arus lalu lintas biasa.

Dia mengatakan, dari dalam mobil, presiden melihat sendiri kemacetan yang terjadi sehingga tidak menginginkan ada penutupan jalan. Hanya, ia meminta pemahaman jika penutupan arus lalu lintas terjadi di persimpangan jalan.

"Saya berharap para petugas cukup mengerti, terutama di Jakarta, agar rombongan Presiden mengalir seperti biasa saja, kecuali di perempatan atau di persilangan jalan. Selama di jalur biasa enggak usah (ada penutupan). Penutupan bisa dipahami kalau di persimpangan," ujarnya.

Saat bertemu dengan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11/2013), Presiden SBY menyatakan dirinya memahami kemacetan yang terjadi di Jakarta sehingga ia tidak pernah memerintahkan penutupan jalan jika rombongannya lewat. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com