Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran, Jokowi Akan Temui Warga Pesanggrahan

Kompas.com - 15/11/2013, 16:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo penasaran mengapa warga bantaran Sungai Pesanggrahan dan sekitar tol JORR II, Jakarta Selatan, tidak kunjung sepakat soal pembelian harga lahan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI. Pekan depan, Jokowi berjanji akan bertemu dengan warga itu.

"Minggu depan saya ke Pesanggrahan dan JORR II. Saya mau lihat apa sih permasalahan di lapangan. Jangan cuma bilang ndak cacak ndak cocok saja, tapi harus bisa selesai," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2013) siang.

Persoalan pembebasan lahan di kedua tempat itu terhambat lantaran adanya ketidaksepakatan terkait harga lahan. Di bantaran Sungai Pesanggrahan, tepatnya di Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, ada tiga area permukiman yang warganya belum sepakat dengan harga yang ditentukan. Padahal, normalisasi di sungai tersebut telah berjalan. Akibatnya, normalisasi demi menghadapi musim hujan terganggu.

Tidak ubahnya di bantaran Sungai Pesanggrahan, kondisi serupa juga terjadi di proyek jalan tol JORR II, ruas Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ada ruas sepanjang 500 meter yang belum tersambung di jalan tol itu. Pengerjaan terhenti karena proses pembebasan lahan warga belum tuntas.

Pemprov DKI membayar sesuai dengan NJOP, tetapi warga itu meminta agar Pemprov membayar sesuai dengan harga pasar. Diketahui, harga pasar yang dimaksud warga adalah 10 kali lipat dari harga NJOP.

Permintaan itu melihat lokasi lahan yang strategis. Jokowi mengakui, akibat permintaan warga meningkatkan harga lahan, proyek pembangunan di dua titik tersebut pun tersendat. "Contohnya di Sungai Pesanggrahan, sekarang lagi masang sipal (turap) untuk pelebaran. Tapi, di beberapa titik berhenti karena pembebasan lahan belum selesai, jadi ndak jalan jalan," ujarnya.

Jokowi berharap, warga di kedua daerah itu melunak soal biaya pembebasan lahan. Selain harga yang diajukan Pemprov Jakarta sudah sesuai dengan prosedur, warga Jakarta saat ini telah dimudahkan dengan program-program pro-rakyat seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), serta program lainnya yang dapat mengurangi anggaran pengeluaran warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com