Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditahan Polisi karena Bawa Gir, Keluarga Siswa SMK Mengadu ke KPAI

Kompas.com - 05/12/2013, 06:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Didampingi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, orangtua R (15), salah satu siswa SMK 1 Jakarta, melaporkan kasus yang dialami anaknya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Rabu (4/12/2013) sore. Mereka melaporkan penahanan R oleh pihak Kepolisian Sektor Sawah Besar lantaran kedapatan membawa gir sepeda motor saat dilakukan razia pada 18 Oktober.

Selain personel dari LBH, belasan teman R juga ikut hadir mendampingi ke KPAI. R sendiri hingga kini masih mendekam di Rumah Tahanan Anak Salemba guna menjalani penahanan tahap kedua oleh pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Hendra Supriatna, pengacara pembela pidana LBH Jakarta, mengungkapkan, akibat penahanan ini, R tidak bisa sekolah selama lebih dari 40 hari. R juga tidak bisa mengikuti ujian semester yang berlangsung tiga hari terakhir. ”Terjadi pelanggaran oleh kepolisian dan kejaksaan terkait mekanisme hukum,” ujarnya.

Sementara itu, F (16) dan A (17), keduanya teman sekolah R, tetapi beda kelas dan jurusan, mengatakan, masalah ini berawal saat mereka pulang sekolah. R dan keempat temannya naik bus untuk pulang. Ketika bus berada di Jalan Pejambon, ada razia polisi. Saat tas R dibuka, ditemukan gir tersebut.

Disinggung untuk keperluan apa R membawa gir, baik F maupun A mengatakan untuk praktik sekaligus berjaga-jaga. Jaga-jaga yang dimaksudkan ialah untuk melindungi diri jika ada pelajar dari sekolah lain menyerang.

Ratna Sari, ibu kandung R, menuturkan, gir yang dibawa anaknya merupakan titipan teman. R sendiri merupakan sosok anak yang baik dan tidak pernah terlibat perkelahian. "Malahan kalau ada perkelahian, dia (R) hanya diam di rumah, tidak ikut-ikutan. Dia anak baik, disuruh mencuci pun mau," ujar Ratna, yang mengaku kecewa saat dilarang mendampingi anaknya di kantor kepolisian.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Sawah Besar Komisaris Shinto Silitonga mengatakan, perkara itu sudah tahap dua. Gir masuk ranah Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan berkas sudah dinyatakan sempurna oleh kejaksaan.

Gir merupakan alat yang berpotensi digunakan untuk tawuran. "Kami dapat dukungan dari pihak sekolah juga atas sikap tegas tersebut," katanya. (WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com