Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Beri Uang, Karyawati Apotek di Ciledug Tewas Ditembak Perampok

Kompas.com - 12/12/2013, 16:18 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com —Rahayu Ekawati (23), karyawan Apotek Generik Perumahan Taman Asri, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, tewas ditembak perampok karena menolak memberikan uang kepada pelaku, Rabu (11/12/2013) pukul 22.20.

"Pelaku minta uang kepada korban, tetapi korban menolak. Pelaku menembak kepala korban dan menikamnya dengan pisau," kata Bela Aulia Iswani, rekan kerja korban, di Tangerang.

Bela Aulia Iswani mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu malam ketika ia bersama korban bersiap untuk pulang dan menutup toko. Tiba-tiba saja, pelaku datang dengan maksud untuk membeli obat. Saat dipersilakan masuk ke dalam toko, pelaku meminta uang kepada korban.

Rahayu Ekawati menjawab, uang yang diminta pelaku tidak ada. Namun, pelaku tetap memaksa korban untuk memberikan uang. Bahkan, pelaku menyatakan akan menggadaikan telepon seluler miliknya.

"Saat itu, perampok mengarahkan senjata ke kepala Rahayu. Tak lama kemudian, darah bercucuran dari kepala Rahayu," ujar Bela.

Rahayu Ekawati, warga Inpres V, RT 002 RW 003, Larangan, Ciledug, Kota Tangerang, dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong lagi. Jenazah Rahayu diotopsi di RSU Tangerang.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Ciledug Iptu IR Situmorang mengatakan, tak berapa lama setelah penembakan itu, polisi menangkap tersangka pelaku berinisial AS, warga Kampung Pondok Serut, RT 001 RW 003, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Polisi menyita sebilah pisau sangkur dan senjata api jenis air softgun.

Saat ini, polisi masih memeriksa tersangka AS. Keterangan yang diperoleh dari kepolisian terungkap bahwa tersangka kesal karena Rahayu tidak memberikan uang yang diminta sehingga tersangka menembak dan menikamnya. (KSP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com