"Sekarang sudah ratusan bus atau sekitar 132 transjakarta yang datang di Tanjung Priok dan kita bawa ke pul," ujar Syafrin kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Adapun target pengadaan transjakarta yang menggunakan APBD 2013 itu secara total mencapai 310 bus.
Syafrin menjelaskan, pengadaan transjakarta itu dilakukan secara bertahap. Paling lambat, pada Januari 2014, jumlah itu telah terpenuhi. Sementara itu, 132 bus yang sudah datang akan beroperasi pada Januari.
"Sekarang masih proses pengadaan barang. Tapi, sudah dilakukan uji kir dan lolos semua," kata Syafrin.
Nantinya, transjakarta itu berbahan bakar gas (BBG). Hal ini merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 141 Tahun 2007 tentang Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemerintah Daerah, serta Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa semua kendaraan umum harus menggunakan BBG.
Belajar dari pengalaman seringnya kegagalan pelaksanaan lelang tender dan proses lelang yang memakan waktu lama, Pemprov DKI pada tahun depan tidak lagi menggunakan sistem lelang tender. Pembelian akan menggunakan sistem e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).
Target pengadaan bus tahun depan pun berjumlah fantastis, yakni 4.000 bus. Bus itu terdiri atas 3.000 bus sedang dan 1.000 transjakarta.
"Sudah kita ajukan ke Dewan. Tinggal menunggu saja apakah disetujui atau tidak," kata Syafrin.
Pembelian bus sedang dan transjakarta menjadi prioritas Pemprov DKI dalam mengalokasikan anggaran belanja 2014. Pengadaan transportasi massal sebanyak-banyaknya juga untuk meminimalkan serbuan mobil-mobil murah yang datang ke Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.