Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalin Pintu M1 Bandara Plintat-plintut

Kompas.com - 08/01/2014, 08:10 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengalihan akses jalur M1 Bandara Soekarno-Hatta untuk ketiga kalinya beruba-ubah pada Selasa (7/1/2013) kemarin. Alih-alih melewati Jalan Perimeter Selatan untuk menuju bandara, sejumlah kendaraan justru masih bisa mengakeses pintu M1 untuk masuk ke bandara.

Pantauan Warta Kota pada Selasa pagi, pukul 10.00, akses menuju Jalan Perimeter Selatan tampak diblokir dengan barikade beton berwarna abu-abu. Alhasil, seluruh kendaraan yang hendak menuju bandara bisa kembali mengakses pintu M1 seperti biasa.

Pintu M1 pun juga masih dibuka bagi kendaraan yang hendak menuju Tangerang dari arah bandara. Dari pagi hingga petang kemarin, puluhan kendaraan terlihat lalu lalang keluar masuk bandara lewat pintu M1.

Padahal, sehari sebelumnya, kendaraan yang hendak keluar dari bandara menuju Tangerang pada pagi hingga sore hari diarahkan untuk keluar lewat Jalan Perimeter Utara. Sementara Jalan Perimeter Selatan rupanya sudah diblokir pada Senin (6/1/2014) tengah malam oleh Dinas Perhubungan Kota Tangerang atas instruksi Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Keputusan rapat

Ditemui di kantornya, General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan mengatakan bahwa perubahan jam pengalihan arus kembali dilakukan berdasarkan hasil rapat dengan Pemkot Tangerang pada Senin petang kemarin.

"Jadi dari hasil rapat kemarin, diputuskan bahwa pengalihan arus jalur M1 nanti akan dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 14.00," kata Yudis.

Yudis memaparkan, penutupan jalur hanya berlaku untuk kendaraan dari bandara menuju Tangerang.

"Jadi pada jam tertentu, kendaraan dari bandara diarahkan keluar lewat Jalan Perimeter Utara. Sementara untuk arus sebaliknya, bisa tetap mengakses pintu M1, karena Jalan Perimeter Selatan sekarang diblokir," kata Yudis.

Yudis mengakui bahwa pihaknya cukup menyesalkan pengalihan arus yang kerap berubah-ubah dalam waktu kurang dari sebulan ini. Dia juga mengatakan bahwa pihak bandara kerap mendapat kritik dari publik dan terkesan tidak konsisten. Padahal, lanjut Yudis, pihak bandara dan Pemkot Tangerang sudah berembuk bersama perihal penutupan jalur M1 sekitar tahun 2006 silam.

"Kami berharap Pemkot bisa mendukung sebagai partner kerja kami dalam merealisasikan pengalihan arus ini, sebelum nantinya ditutup secara permanen," ujar Yudis. (kar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com