Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awasi Pelanggar Lalu Lintas, DKI dan Polda Sepakat Perbanyak CCTV

Kompas.com - 09/01/2014, 15:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya bersepakat untuk memperbanyak kamera closed circuit television (CCTV). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kamera CCTV itu berguna sebagai pengawas para pelanggar lalu lintas.

"CCTV diperbanyak, tapi CCTV yang berkualitas dan jangan CCTV yang gambarnya buram," kata Basuki di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/1/2014).

Menurut Basuki, kamera CCTV itu berfungsi untuk membantu strelisasi jalur bus transjakarta, mengantisipasi upaya kejahatan, misalnya penembakan halte transjakarta. Tak hanya di berbagai ruas jalan, CCTV itu juga akan ditempatkan di ruas jalan tol. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan PT Jasa Marga. Adapun efek jera yang dapat diberikan bagi para pelanggar lalu lintas adalah dengan pemblokiran STNK.

Kunjungan Basuki ke Mapolda Metro Jaya juga untuk menyinergikan sejumlah kebijakan lalu lintas yang akan diterapkan oleh Pemprov DKI. Basuki menginginkan agar sistem yang dijalankan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. Menurut Basuki, Pemprov DKI hanya berperan sebagai pendukung. Sementara tanggung jawab lalu lintas, keamanan, dan ketertiban masyarakat berada di bawah arah Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Jadi, orang mulai takut dan ada efek jeranya. Dishub dan satpol PP jangan sampai macam-macam melangkahi Polantas," kata Basuki.

Terkait rencana tersebut, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno setali tiga uang dengan Basuki. Bahkan, ia berupaya untuk dapat memasang lebih banyak lagi CCTV. "CCTV memang harus diperbanyak dan kualitasnya juga harus bagus," kata Sudjarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com