Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Rusun, Jokowi Buka Peluang Kehidupan Lebih Baik

Kompas.com - 06/02/2014, 20:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memahami kesulitan warga untuk pindah dari tempat tinggalnya ke rumah susun. Namun, dengan cara itulah sebenarnya warga bisa membuka peluang untuk hidup lebih baik dari sebelumnya.

Berkaca pada warga sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang sudah direlokasi ke Rusun Marunda, Jokowi mengakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum dapat melepaskan perannya atas hidup ratusan kepala keluarga di sana. Sejumlah peluang bisnis dibukakan bagi para penghuni rusun supaya kesejahteraan mereka merambat naik.

"Usaha sampingan memang harus dihidupkan, dikembangkan. Di sana (Rusun Marunda), PKL-nya mau kita tata, hidroponiknya juga buat penghasilan mereka, bibit lele juga sudah ditebar," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Tak hanya peluang bisnis, sejumlah fasilitas disediakan Pemprov DKI di rusun tersebut. Sebut saja pendidikan anak usia dini (PAUD), puskesmas, toko kelontong, ataupun aula perkumpulan warga. Semua itu untuk memastikan agar warga, yang dahulunya tinggal di tempat tidak layak, kini dapat hidup dengan jaminan. Walau demikian, diakui Jokowi, keberhasilan warga untuk mendaki jurang kemiskinan juga tergantung pada kemauan warga itu sendiri. "Tergantung warganya, mau apa nggak," kata Jokowi.

Paling tidak, Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyediakan pilihan bagi warga, sesuatu yang tak pernah diberi pemerintah sebelumnya kepada warga miskin.

Perjuangan warga relokasi di Rusun Marunda itu bisa menjadi contoh tentang bagaimana kehidupan warga yang telah mengambil pilihan untuk menjadi lebih baik. Keputusan warga Waduk Pluit untuk pindah ke Rusun Marunda diharapkan bakal terjadi pada warga yang saat ini tinggal di bantaran sungai lain dan menolak relokasi.

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan mulai merelokasi warga bantaran kali. Namun, rencana itu menghadapi penolakan warga, termasuk warga bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo. Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menyebutkan, dari 3.500 keluarga yang ada di wilayah itu, hanya 150 keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada. Warga tidak bersedia pindah ke rusun yang jauh. Warga memilih pindah setelah rusun di Jatinegara Barat rampung.

Bambang menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan rusun di Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Komarudin Cakung, Jatinegara Kaum, serta Pulogebang, Jakarta Timur. "Seharusnya bulan ini sudah mau direlokasi. Tapi mereka nggak mau jauh-jauh. Kita beri formulir kesiapan pindah, nggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," kata Bambang.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan bagi warga Kampung Pulo. Namun, karena sampai saat ini belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, rusun itu dialihkan untuk warga lain. Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun itu terlebih dahulu adalah warga bantaran Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com