Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Pelintasan KA Bermasalah, 1 Pintu dari Bambu, 1 Lagi Macet

Kompas.com - 08/03/2014, 15:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menyatakan, berdasarkan penyelidikan sementara kasus kecelakaan antara bus PO Haryanto dan Kereta Api (KA) Menoreh, pintu pelintasan di Kelurahan Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, bermasalah. Satu pintu terbuat dari bambu, pintu lainnya macet.

"Pendalaman di TKP pintu sebelah kanan macet dan pintu sebelah kiri diganti dengan bambu dan manual turun naiknya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto melalui pesan singkat, Sabtu (8/3/2014).

Meski pintu bermasalah, kata Rikwanto, alarm di pelintasan berfungsi dan ada petugas yang berjaga. Bus tersebut menerobos ke dalam jalur pelintasan kereta ketika salah satu pintu sudah menutup jalan sekitar pukul 8.15 WIB tadi pagi.

Bus lalu tertabrak KA Menoreh dari arah Jakarta menuju Semarang. Dua sepeda motor ikut tertabrak. Sebelumnya, Kepala Humas Daop I KAI Agus Komarudin menyebut bus tertabrak ketika melintas di pelintasan liar.

"Saat pintu pelintasan sudah tertutup, bus masuk, melintas KA sehingga bagian bus sebelah kanan ditabrak KA," kata Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, bus PO Haryanto dengan nomor polisi B 7036 PGA itu mengangkut 35 anak-anak. Mereka berasal dari Kelurahan Wanasari yang hendak menuju Jakarta untuk menghadiri acara santunan.

Data di RSUD Kabupaten Bekasi, kata dia, sebanyak 25 orang mengalami luka, 4 orang dirujuk di rumah sakit lain. "Rencananya lima anak akan rawat inap, dan yang lain akan rawat jalan," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com