Ditanya wartawan, Rabu (19/3/2014) sore, semula Jokowi menjawab pertanyaan itu dengan lancar. "Menurut saya, yang saya baca nih...." Jokowi kemudian melambatkan intonasinya dan berhenti.
Selanjutnya, dia hanya senyum-senyum kepada wartawan. Wartawan lalu mendesak Jokowi untuk melanjutkan jawaban. Jokowi kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui isi perjanjian Batu Tulis. Sebab, saat perjanjian itu dilaksanakan, dia masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
"Waktu perjanjian Batu Tulis itu ditulis, saya masih jadi wali kota. Ndak tahu-menahu, itu urusan partai," lanjut Jokowi.
Jokowi kemudian berlalu cepat dengan mobil dinasnya diiringi rentetan pertanyaan wartawan soal topik yang masih "terganjal" di mulut Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, dokumen yang diduga merupakan perjanjian Batu Tulis antara Gerindra dan PDI-P pada Mei 2009 itu beredar luas di jejaring sosial setelah Jokowi ditetapkan sebagai bakal calon presiden. Kesepakatan itu berisi tujuh poin, salah satunya menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan mendukung pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014.
PDI Perjuangan mengklaim bahwa perjanjian itu hanya berlaku jika pasangan Megawati-Prabowo menang dalam Pemilu 2009. Nyatanya, pasangan tersebut kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sehingga perjanjian itu tak berlaku lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.