Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Jaminan Musim Kemarau Aman dari Banjir

Kompas.com - 30/03/2014, 10:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Belum genap sebulan banjir surut, ratusan warga di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, kembali harus mengungsi akibat genangan air melanda permukiman mereka, Sabtu (29/3). Hujan lokal dan hujan di daerah Bogor, Jawa Barat, menyebabkan Kali Sunter, Jakarta Timur, meluap.

Permukiman warga di dekat kali terendam hingga ketinggian 1,8 meter. Fakta ini menegaskan bahwa selewat puncak musim hujan pun sebagian wilayah Jakarta tetap rawan banjir.

Lurah Cipinang Melayu Syaiful Hayat mengatakan, air mulai merendam rumah-rumah warga pada Jumat sekitar pukul 23.00.

Ia menyebutkan, sekitar 600 warga, yang berasal dari tujuh rukun warga (RW), harus mengungsi di tiga tempat. ”Warga mulai meninggalkan rumah pada Sabtu tengah malam. Mereka terbagi di Masjid Universitas Borobudur, Masjid Al-Mukarobin, dan kantor Kelurahan Cipinang Melayu. Sejak pagi, kelurahan dan Palang Merah Indonesia telah menyalurkan bantuan logistik dan keperluan lainnya bagi pengungsi,” ujar Syaiful.

Banjir terparah dialami RW 003 dan RW 004, yang mencapai 1,8 meter. Sementara itu, di lima RW lainnya, yakni RW 005, RW 009, RW 010, RW 011, dan RW 012, air menggenang 60-80 sentimeter. Akses jalan di sekitar Kali Sunter terganggu.

Syaiful mengatakan, Kelurahan Cipinang Melayu merupakan wilayah rentan banjir jika hujan mengguyur dan derasnya air kiriman di Kali Sunter. Total sudah delapan kali wilayah itu terendam banjir selama 2014.

Tidak hanya itu, tanggul Kali Sunter di Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, juga jebol sepanjang 15 meter. Akibatnya permukiman warga di RW 014 Kelurahan Makassar terendam. Pihak kelurahan, kecamatan, dan petugas satuan polisi pamong praja tengah memperbaiki kondisi tanggul dengan karung berisi pasir.

Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, banjir yang terjadi pada musim kemarau kali ini kerap terjadi, terutama di daerah rawan.

Belum tentu aman

”Meskipun sudah memasuki musim kemarau, tidak ada jaminan wilayah ini aman dari banjir. Kenyataan ini harus dihadapi dengan hati-hati dan waspada,” kata Bambang.

Dia mengimbau semua warga yang tinggal di wilayah rawan tetap melakukan prosedur penanganan dan penyelamatan yang sama seperti ketika musim hujan. Pemerintah Provinsi DKI sudah membuat rencana darurat 54 kelurahan rawan banjir. Pihak kelurahan telah membuat rencana jalur evakuasi, tempat pengungsian, dan posko penanganan korban banjir.

Awal 2014 lalu, Jakarta kembali dilanda banjir besar. Puncak banjir terjadi sejak 13 Januari hingga 13 Februari. Selama satu bulan, Gubernur DKI Jakarta menetapkan status siaga banjir. Banjir awal 2014 disebabkan meluapnya Kali Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, dan Krukut. Banjir kali ini menewaskan dua warga.

Awal 2013, banjir besar juga melanda Jakarta. Selain curah hujan yang tinggi, banjir terjadi karena jebolnya tanggul Kanal Barat di Latuharhary, Jakarta Pusat. Air merendam pusat kota hingga wilayah utara Jakarta. Ketika itu, Pemprov DKI Jakarta menetapkan status tanggap darurat. Banjir kala itu bahkan menelan 38 jiwa. (A07/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com