Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Pelaku Pelecehan Anak TK, JIS Periksa Darah Semua Pegawai

Kompas.com - 15/04/2014, 17:45 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, yang menjadi kekhawatiran pihaknya dan Jakarta International School (JIS) adalah belum tertangkapnya pelaku utama kasus pelecehan seksual terhadap salah seorang siswa TK sekolah itu.

Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda mengatakan, indikasi bahwa ada "pelaku utama" adalah tiga pelaku yang ditangkap tidak mengidap penyakit herpes, padahal korban AK (6) tertular penyakit tersebut. Oleh karena itu pihak JIS akan melakukan tes darah terhadap semua pegawainya.

"Tes darah akan segera dilakukan kepada semua pegawai di sini. Semua yang tanggung jawab pihak JIS. KPAI minta hasil tes darah. KPAI bisa datang sebagai saksi dalam tes darah tersebut karena kami juga enggak mau hasil tesnya asal-asalan. Untuk sanksi, kami serahkan ke pihak kepolisian," kata Erlinda seusai bertemu dengan pihak JIS, Selasa (15/4/2014).

Selain tes darah, KPAI merekomendasikan dua hal lain, yaitu peningkatan kewaspadaan terhadap pekerja berstatus outsourcing, termasuk guru, serta penggantian petugas cleaning service. Menurut Erlinda, JIS bersedia menerima rekomendasi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, setelah kasus pelecehan seksual terhadap siswa terungkap, pihak manajemen Jakarta International School melakukan perubahan. Salah satunya menempatkan petugas perempuan untuk berjaga di toilet.

"Saya mendengar dari Wakil Kepala Sekolah jika ada perubahan drastis, misalnya yang jaga toilet jadi perempuan semua," kata Andi M Asrun, kuasa hukum orangtua AK, korban pelecehan seksual, di Kompleks JIS, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).

Belum diketahui apakah perubahan tersebut terkait kasus ini atau tidak.

Baik Erlinda maupun Andi mengatakan, kejadian ini sudah menjadi perhatian utama wali murid JIS. "Masing-masing (wali murid) menanyakan anaknya apakah mengalami hal yang sama," kata Andi.

Oleh karena itu juga, KPAI minggu depan berencana mengadakan workshop parenting soal tindakan preventif terhadap pelecehan seksual.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa TK Jakarta International School menjadi korban pelecehan seksual di toilet sekolah. Pelakunya adalah petugas cleaning service.

Saat ini polisi sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus itu. Dua tersangka lelaki sudah ditahan, sementara seorang tersangka lain, seorang perempuan, tidak ditahan dengan alasan tidak cukup bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com