Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Truk Molen dan Odong-odong Sama-sama Salah

Kompas.com - 07/05/2014, 11:38 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Kabupaten Bekasi Ojo Ruslani mengatakan truk molen yang menabrak odong-odong pada Selasa (6/5/2014) sore bukan bukan satu-satunya pihak yang berbuat kesalahan. Kendaraan odong-odong yang tertabrak juga melanggar lalu lintas.

"Keduanya ada kesalahan masing-masing. Walaupun truk molen yang menabrak tapi odong-odong itu juga ada salahnya," ujar Kasatlantas Polresta Kabupaten Bekasi Ojo Ruslani kepada Kompas.com pada Rabu (7/5/2014).

Menurut Ojo, odong-odong tersebut terbukti melanggar ketertiban lalu lintas. Sebab, odong-odong dilarang beroperasi di jalan-jalan besar. Bahkan sebenarnya tidak diperbolehkan mengubah bentuk mobil menjadi berbeda dari aslinya, seperti yang biasa dilakukan oleh pemilik odong

Ojo menambahkan kesalahan truk molen lebih fatal. Akibat kelalaian sopir truk, Sapendi, akhirnya truk tersebut menabrak odong-odong dan menewaskan empat penumpangnya.

Akibat kelalaian yang dilakukan Sapendi, dirinya terkena Pasal 310 Undang Undang Lalu Lintas. Dia terancam hukuman 6 tahun penjara. Sampai saat ini pemeriksaan terhadap Sapendi masih berlangsung.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak empat anak dan balita tewas serta 11 orang lainnya luka-luka dalam insiden tabrakan yang melibatkan sebuah truk molen dengan kendaraan jenis odong-odong di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Akibatnya, empat penumpang odong-odong meninggal dunia. Keempat korban tersebut terdiri dari tiga orang balita yaitu Ardi (3,5), Wafa (3), dan Wawa (3). Sedangkan satu orang lagi adalah Siti Komariah (14). Mereka berempat tewas di tempat kejadian.

Selain menewaskan empat orang, kecelakaan tersebut juga menyebabkan 11 orang mengalami luka-luka. Kesebelas orang tersebut adalah Sunaryo (42), Rusiyem (42), Wawa (45) Ruswati (35), Zufar (6), Ida Aida (35) Dini (29), Ismaliya Gani (4,5) M Riski (1,5) Jamilah (26) dan Lutfi Nakiyah (2).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com