Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Dilarang Masuk Pengadilan Tipikor, Bahu Jalan Jadi Parkir Dadakan

Kompas.com - 09/05/2014, 09:29 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengadilan Tindak Pidana Korupsi mensterilkan gedung dari kendaraan bermotor menyusul hadirnya Wakil Presiden RI Boediono sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya. Persidangan berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Bahu jalan di sekitar Pengadilan Tipikor, yang berlokasi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, pun, menjadi lahan parkir dadakan. 

"Tipikor steril, sepeda motor harusnya parkir di rumah sakit MMC atau sekitar Pasar Festival," ujar Kanit Patroli Polsek Setiabudi AKP Suparno.

Sumarno mengatakan, adanya parkir dadakan tersebut karena parkir motor yang disediakan di sekitar Pengadilan Tipikor tidak bisa menampung sehingga para pengendara terpaksa memarkir kendaraan di trotoar dan pinggir jalan.

Ia menambahkan, sterilisasi ini hanya berlaku pada hari ini saja. Setelah sidang hari ini selesai, kata dia, pengaturan kendaraan akan kembali seperti semula.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di depan Pengadilan Tipikor tersendat karena banyaknya sepeda motor yang diparkir. Kendaraan melambatkan lajunya untuk menghindari jejeran motor yang terparkir di bahu jalan.

Sekitar pukul 07.50 WIB, Boediono tiba di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Sebelum kedatangan Boediono, ruas Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, tampak steril. Anggota Kepolisian militer terlihat berbaris di sepanjang ruas jalan hingga kedatangan Boediono. Saat memasuki Gedung Pengadilan Tipikor, Boediono tidak berkomentar. Dia hanya melempar senyum kepada wartawan dan menyalami sejumlah orang saat memasuki Gedung Pengadilan. Orang nomor dua di Indonesia itu lantas menuju ruang sidang di lantai satu Gedung Tipikor dengan menggunakan lift.

Para peliput hanya bisa menyaksikan kedatangan Boediono hingga depan lift. Tampak pintu lift dipasangi garis merah yang bertuliskan Paspampres. Tersedia pula dua metal detector di pintu masuk pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com