Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Tanjung Priok Tak Mampu Tampung Semua Bus

Kompas.com - 22/05/2014, 15:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan terminal yang menyediakan transportasi bus ke dalam dan luar kota. Namun, fasilitas dan kondisi yang ada tidak memungkinkan terminal menampung semua bus. Deretan bus pun malah diparkir di sisi luar terminal.

"Memang kapasitasnya enggak cukup. Lihat aja, bus-bus pada parkir di luar semua," ujar Jamal, seorang pengemudi metromini, saat ditemui di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/5/2014).

Saat ditemui, Jamal bersama sopir-sopir metromini lainnya memarkirkan kendaraan mereka di luar terminal. Kepada Kompas.com, Jamal mengatakan, mereka dilarang oleh pengelola terminal untuk memarkirkan kendaraannya di dalam terminal. Jamal mengaku tidak mengetahui alasan kenapa metromini dilarang masuk ke dalam terminal.

Kepala Terminal Tanjung Priok Alfred Hutapea mengakui bahwa beberapa bus memang diparkir di luar terminal.

"Memang ada, tetapi itu hanya sebentar. Kita juga sudah larang," ujar Alfred.

Alfred mengatakan, terminal memang layak untuk memperoleh revitalisasi. Namun, keputusan untuk revitalisasi atau tidak, menurut dia, adalah kewenangan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Saat ditanya mengenai jumlah kendaraan umum yang beroperasi setiap hari, Alfred tidak bisa menyebutkan angka pastinya. Menurut dia, pengelola terminal hanya melakukan pemanfaatan lahan sesuai dengan luas terminal.

"Saat ini paling hanya kebersihan saja yang kita tingkatkan. Keberadaan tukang ojek juga sudah kita atasi. Untuk bus, akan disesuaikan dengan jalur masing-masing," kata Alfred.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah bus antarkota diparkir di sepanjang Jalan Enggano, di sisi luar terminal. Hal serupa juga dilakukan beberapa pengendara bus sedang dan kecil. Akibatnya, kendaraan-kendaraan tersebut mempersempit lebar jalan utama yang juga dilalui kendaraan besar.

Di dalam terminal tidak ada tempat parkir yang cukup bagi pengendara kendaraan pribadi. Lokasi yang dijadikan tempat parkir hanya bisa ditempati dua hingga tiga kendaraan roda empat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar memastikan, ada enam terminal yang akan memperoleh revitalisasi pada tahun ini. Keenam terminal tersebut adalah Terminal Klender, Rawamangun, Pinang Ranti, Kampung Rambutan, Muara Angke, dan Kali Deres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com