Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2014, 20:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terus menjadi pemberitaan di media massa memberi efek positif bagi masyarakat. Warga kota Jakarta dan sekitarnya sudah mulai waspada dan meningkatkan upaya antisipasi perlindungan terhadap anak-anaknya. Namun, respons pemerintah dinilai masih kurang.

”Saat ini sudah ada 17.000 lebih orang yang menandatangani petisi yang ditujukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar membuat dan memublikasikan data pelaku kejahatan seksual,” kata Precilia Siahaan, penggagas petisi tersebut, Senin (9/6).

Petisi yang digulirkan di change.org itu berupa surat berjudul ”Amir Syamsuddin; buat daftar nasional pelaku kejahatan seksual!”. Di surat tersebut ada dua foto tersangka kekerasan seksual di sebuah sekolah internasional di kawasan Jakarta Selatan. Inti dari petisi tersebut adalah menggugat upaya perlindungan pemerintah kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

Menurut Precilia, sekarang mungkin semua orang ingat wajah-wajah pelaku kekerasan terhadap anak yang sering diulas di banyak media. Namun, lima tahun lagi, siapa yang ingat? Padahal, dengan hukuman yang ringan bagi penjahat seksual, yaitu berkisar 1-15 tahun saja, bisa jadi para pelaku cepat dibebaskan. Dengan demikian, ada kemungkinan pelaku mudah kembali menyusup mencari mangsa di tengah masyarakat.

Meskipun sudah didukung belasan ribu orang, pihak yang menjadi sasaran petisi belum memberikan respons positif. ”Kami harus sabar dan terus melanjutkan petisi ini. Kami butuh bantuan semua pihak, termasuk DPR. Kami tengah berupaya agar bisa menemui anggota DPR,” kata Precilia.

Selain petisi, gerakan masyarakat melawan kekerasan seksual juga banyak muncul di daerah lain. Himpunan Psikologi Indonesia Banten, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah merekrut 200 mahasiswa untuk menjadi relawan pada Gerakan 21 Juni 2014. Para relawan kelak akan menjadi pembicara di semua SMP di Tangerang Selatan untuk mengampanyekan antisipasi kejahatan seksual dan tindakan apa jika terjadi kekerasan tersebut. (NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com