Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Pasar Pulo Jahe Jadi "Tempat Sampah"

Kompas.com - 16/06/2014, 19:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian badan Jalan KRT Radjiman depan Pasar Pulo Jahe, Kelurahan Rawa Teratai, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, tertutup tumpukan sampah buangan dari pasar tersebut, Senin (16/6/2014).

Kondisi itu sangat mengganggu karena menimbulkan bau busuk. Selain itu juga mengganggu lalu lintas dan pemandangan.

Menurut Andi (25) seorang pedagang toko elektronik di sekitar lokasi, tumpukan sampah ini lambat untuk diangkat oleh petugas kebersihan. Akibat dibiarkan berlarut, sampah jadi menumpuk serta mengganggu lingkungan sekitar.

"Ini sudah tiga hari tidak diangkut. Sudah kayak pencemaran lingkungan. Bau sampahnya  tercium sampai ke sini," ujar Andi, saat berbincang dengan Kompas.com, di lokasi Senin sore.

Andi mengatakan, kasus ini sudah sering terjadi di lokasi itu. Sampah tersebut, lanjutnya, berasal dari buangan para pedagang yang berjualan di pasar. Kontainer atau bak sampah yang diletakan di pinggir jalan tidak mampu menampung sampah yang berasal dari pedagang Pasar Pulo Jahe.

"Itu sampahnya dari pasar. Tapi baknya terlalu kecil. Kita penginnya jangan lagi ditaruh di situ karena mengganggu pemandangan," ujar Andi.

Suyatno (27), pedagang beras di pasar itu mengungkapkan hal senada. Biasanya, sehari sekali sampah tersebut sudah diangkut. Namun, dirinya tidak mengetahui mengapa sampai saat ini truk petugas kebersihan belum datang untuk membersihkan lokasi.

"Ini jadi bikin macet, kita juga terganggu dari bau sampah yang belum diangkut itu," ujar Suyatno.

Pedagang sekitar lokasi berharap petugas kebersihan bisa segera mengakut sampah tersebut. "Harapannya bisa rutin diangkut, jangan telat biar bisa nyaman," ujar Mamad (45) pedagang Pasar Pulo Jahe lainnya.

Pantauan Kompas.com, Senin sore, tumpukan sampah tersebut berasal dari sebuah kontainer sampah yang diletakan di pinggiran jalan. Banyak sampah berbagai jenis bercecer di pinggiran sekitar kontainer sampah tersebut.

Ceceran air bekas limbah di lokasi pembuangan sampah sementara (LPS) ini juga mengotori jalan dan menimbulkan aroma tak sedap. Kendaraan dari arah Jalan Raya Bekasi menuju Buaran menjadi tersendat karena menghindari tumpukan sampah ini.

Selain di lokasi tersebut, terlihat dua titik lainnya di jalan yang sama dengan tumpukan sampah meluber ke jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com