Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Pusat Perintahkan Mobil PKL Monas Diderek

Kompas.com - 17/06/2014, 01:09 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat penertiban pedagang kaki lima (PKL) pada Senin (16/6/2014), Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah memerintahkan petugas Dinas Perhubungan menderek salah satu mobil yang terparkir di jalan keluar silang barat daya Monumen Nasional (Monas). Mobil bernomor polisi B 7771 HL itu milik salah seorang PKL. 

"Mobil ini tidak tahu punya siapa. Lihat saja isinya barang PKL. Punya PKL pasti. Ini diderek saja," kata Saefullah di Monas.

Saefullah mengatakan, petugas Dinas Perhubungan akan menarik mobil PKL tersebut ke gudang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Cakung, Jakarta Timur.

Saat petugas akan menderek mobil tersebut, seorang wanita bernama Epi datang mendekati dan meminta petugas untuk tidak membawa mobil tersebut.

"Itu punya teman saya. Kemarin ikut PRJ Monas, mau angkat keluar, terus itu mobil enggak ada aki. Akinya habis," kata Epi kepada petugas.

Epi mengatakan, mobil tersebut milik temannya yang bernama Septi. Saat itu, kata Epi, Septi sedang dalam perjalanan menuju Monas. Mobil tersebut, kata dia, berisi baju dan makanan. Epi kasihan kepada temannya bila mobil itu dibawa petugas sehingga tidak dapat berjualan di Monas lagi. 

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso yang berada di lokasi tidak begitu saja percaya. Menurut dia, Epi merupakan salah satu dari sekian banyak preman di Monas. Epi, kata Kukuh, sering mengoordinasi PKL untuk berjualan.

"Pengurus preman tuh dia. Itu sandiwara doang. Banyak PKL sandiwara dari mulai pura-pura pingsan, seolah dipukuli Satpol PP, seolah-olah disiksa. Orang mereka juga enggak diapa-apain. Mereka pada pintar sandiwara," kata Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com