"Dari kemarin yang jenguk teman-temannya saja. Keluarganya belum diketahui yang mana. Sampai sekarang belum ada keluarga," ujar Maria Margaretha, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Tarakan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/6/2014).
Saat kali pertama ditangani, Yusri dibawa ke instalasi gawat darurat RSUD Tarakan. Ia kemudian dipindahkan ke intensive care unit rumah sakit tersebut. Maria mengatakan, belum ada sama sekali pembayaran yang dilakukan untuk perawatan Yusri.
Menurut Maria, RSUD Tarakan sudah memberikan pertolongan pertama untuk Yusri, yang datang kali pertama dengan status sebagai pasien umum. Yusri, kata dia, sampai sekarang belum sadarkan diri. Penurunan kondisi Yusri, imbuh dia, menjadi alasan RSUD Tarakan tak melakukan tindakan medis lanjutan.
"Mengenai kondisi pasien makin membaik atau memburuk, itu belum bisa dipastikan. Hingga saat ini masih melihat perkembangannya dulu. Korban memang sampai sekarang masih dalam keadaan tak sadar," kata Maria.
Yusri telah menjalani operasi pada Rabu (25/6/2014) dan kini dirawat di ruang ICU di lantai 4 rumah sakit itu. Berdasarkan data visum, dia mengalami luka bakar 30 persen di bagian wajah, leher, punggung, dan di kedua lengannya.
Sebelumnya diberitakan, Yusri dibakar oleh pelaku yang diduga oknum tentara. Kejadian berlangsung sekitar pukul 22.45 WIB, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.