Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Usulkan ke Ical Cara Bagi Zakat Non-tunai

Kompas.com - 15/07/2014, 14:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya saat masih menjadi anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

Saat itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengundang semua kader untuk membahas pembagian zakat. Hanya Basuki yang memenuhi undangan tersebut.

"Pas itu Aburizal Bakrie bilang, sangat memalukan rapat tentang zakat yang hadir hanya Ahok. (Kader) yang lain ke mana?" kata Basuki seraya menirukan Ical, sapaan Aburizal, dalam penyerahan santunan DKI kepada mustahik (penerima zakat), di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Dari rapat zakat itu, Basuki baru mengetahui bahwa zakat disalurkan secara manual atau langsung dibagikan dengan amplop. Basuki pun langsung mengusulkan kepada Ical untuk menyalurkan zakat secara non-cash transaction.

Basuki meyakini cara itu dapat mengantisipasi penyimpangan jumlah zakat yang disalurkan. Misalnya saja, zakat yang disalurkan sebesar Rp 100.000, ketika sampai di mustahik, uangnya bisa berkurang Rp 50.000.

"Makanya, saya bilang pas itu jangan lagi pakai uang kontan untuk berzakat. Masalahnya bukan di Baznas atau Bazis-nya, tapi yang masukin uang ke dalam amplop itu. Saya bukan suuzan (buruk sangka), tapi kecenderungan manusia itu kan suka menilep," kata Basuki yang langsung disambut tepuk tangan riuh para penerima santunan.

Pada kesempatan itu, Basuki juga membayarkan zakat sebesar 2,5 persen dari penghasilannya. Zakat itu diberi Basuki sebagai bentuk amal sosial. Ia membayarkan zakat sebesar Rp 25 juta melalui Bazis DKI.

Secara simbolis, Basuki memberikan amal sosial itu kepada Kepala Bazis DKI Zubaidi Adih. Pada kesempatan itu, juga diberikan zakat, infak, dan sedekah sebesar Rp 3.873.750.000 kepada 7.140 mustahik yang terdiri dari beasiswa SLTA/Aliyah sebanyak 2.375 orang, beasiswa S-1 kepada 2.265 orang, bantuan anak yatim kepada 1.100 orang, dan bantuan kaum dhuafa kepada 1.480 orang.

Adapun perolehan zakat, infak, dan sedekah pada tahun 2013 ialah sebesar Rp 97.795.879.070, mengalami peningkatan sebesar Rp 13.354.879.070 atau 20,06 persen dari tahun 2012 sebesar Rp 81.453.310.876.97.

Sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), BUMD, dan pejabat DKI pun menyalurkan zakatnya melalui Bazis DKI. Misalnya, Kepala Satpol PP DKI menyumbangkan zakat Rp 150 juta, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Iwan Setiawandi menyumbang Rp 50 juta, dan lima wali kota menyumbang Rp 15 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com