Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Sosialisasi, Partisipan Pemilihan Ulang di Jakarta Utara Berkurang

Kompas.com - 19/07/2014, 14:44 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara ulang dilakukan di tujuh tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta Utara. Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Utara, Marlina, mengatakan terjadi penurunan partisipasi masyarakat melakukan pemilihan.

"Memang pada pemilhan ulang ini sedikit berkurang partisipasi masyarakat," ujar Marlina, Sabtu (19/7/2014). Marlina berujar hal ini wajar. Sebab, mengingat minimnya waktu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Bawaslu baru memberikan keputusan pada Jumat (18/7) pukul 03.00. Kemudian pada pukul 08.00 kami kumpulkan PPK dan PPS untuk mengoordinasikan pelaksanaan pemungutan suara ulang esok harinya," kata Marlina.

Marlina yang tengah mengawasi TPS 33 Kebon Bawang, Tanjung Priok Jakarta Utara ini mengatakan, selain minimnya waktu sosialisasi, panitia pemungutan suara juga hanya dapat menyediakan formulir C6 (undangan pemilih) saja. Adapun pada pemilihan suara hari ini, hasilnya harus segera dilaporkan ke KPUD Provinsi DKI paling lambat malam ini.

"Setelah pemungutan siang ini selesai dan dihitung, langsung kita susul dengan penghitungan di Kelurahan serta Kecamatan. Malam ini, hasil pemungutan dan logistik sudah harus masuk ke KPUD Provinsi DKI," jelasnya.

Diselenggarakannya pemilihan ulang di Jakarta Utara lantaran diduga terjadi kejanggalan di tujuh TPS yang ada. Marlina mengatakan, banyak warga yang tidak seharusnya mendapatkan hak pilih namun diperbolehkan melakukan pencoblosan pada 9 Juli 2014 lalu.

Menurut Marlina, mereka adalah para pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) ber-KTP luar DKI Jakarta yang tidak menyertakan dokumen A5. Tujuh TPS tersebut adalah TPS 33, TPS 40 dan TPS 60 Kebon Bawang, TPS 99 Lagoan, TPS 98 Sunterjaya, serta TPS 26 dan 103 Sunter Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com