Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Bursa Calon Wali Kota Depok, Tifatul Di-"bully" di Media Sosial

Kompas.com - 26/08/2014, 18:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Tifatul Sembiring ramai dibicarakan karena masuk dalam salah satu dari tujuh kandidat wali kota Depok yang disiapkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anissa Dini, dari Awesometrics, memantau pembicaraan di media sosial Twitter. [Baca: Depok Bersiap Pilih Pengganti Wali Kota Nur Mahmudi]

Menggunakan keywords Tifatul dan should contain walkot, wali kota, serta Depok, ditemukan 6.006 tweet hanya dalam sehari (25/8/2014) kemarin. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Namun, ternyata, tweet tersebut didominasi komentar dan sindiran negatif. Ini dapat dilihat dari lima tweet yang paling banyak mendapat perhatian pengguna Twitter hingga terbanyak di-retweet. Kelima tweet ini berisikan penolakan atau sindiran tak hanya untuk Tifatul, tetapi juga untuk PKS.

Dalam rilis yang diterima Selasa (26/8/2014), Awesometrics menyebut tweet dari akun @Gunromli "Jokowi naik dari gubernur ke presiden dituduh PKS berkhianat, gila jabatan, Tifatul yang kepilih angg DPR turun jadi balon walkot Depok dibilang pengabdian," menjadi status yang paling banyak di-retweet dengan jumlah mencapai 43 retweet.

Fadjroel Rachman, pendiri Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, melalui akunnya, @fadjroel, menulis, "Tak habisnya ingin berkuasa," sebagai tanggapan atas tweet "PKS Ajukan Nama Tifatul Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok". Tweet ini di-retweet 12 kali.

Akun @hastoro "bercuit", "Plis Depok jangan PKS lagi" mendapat 12 retweet serta akun @yunartowijaya yang bercuit dengan nada menyindir, "Partai Kerabat Sekali :)" di-retweet 30 kali.

Menariknya, perbincangan terkait Menteri Komunikasi dan Informatika menjadi kandidat wali kota Depok ini ditemukan tersebar ke banyak wilayah Indonesia, tidak hanya di wilayah Depok atau Jawa Barat dan DKI Jakarta, yang merupakan daerah sasaran pemerintahan Tifatul. [Baca: Usung Istri Nur Mahmudi Jadi Wali Kota Depok, PKS Bantah Politik Dinasti]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com