Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guntur Bumi Akan Dilaporkan soal Penistaan Agama dan Pencucian Uang

Kompas.com - 27/08/2014, 21:06 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum para korban dugaan penipuan berkedok pengobatan alternatif Guntur Bumi akan melaporkan yang bersangkutan ke pihak berwenang terkait dugaan penistaan agama dan pencucian uang yang dilakukannya. Mereka akan segera melaporkan hal tersebut setelah sidang kasus tersebut selesai digelar.

“Kami akan laporkan Guntur terkait dengan masalah penistaan agama. Pak Irfani, klien saya, sudah siap untuk melaporkan Guntur terkait penistaan agama,” ujar kuasa hukum para korban, Chris Sam Siwu, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).

Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan Guntur Bumi terkait dugaan tindak pidana pencucian uang. Mereka akan melaporkan Guntur pasca vonis oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

“Ciri-ciri pencucian uang yang dilakukan Guntur dengan berusaha mengaburkan, menggelapkan atau menyembunyikan hasil kekayaannya menjadi rumah atau mobil mewah,” ujarnya lagi.

Terkait laporan penistaan agama, sambung Chris, Guntur, dalam persidangan, menyebut bahwa setrum sebagai pengobatan dalam Islam, dan terkait ayat-ayat suci yang dipakai Guntur dalam praktik pengobatan alternatifnya itu.

“Guntur tidak mau mengakui kesalahannya. Kami memiliki tanggung jawab moral karena tidak ingin ada korban baru atau guntur-guntur yang lain,” pungkasnya.

Hari ini Guntur Bumi menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan pembacaan pleidoi oleh kuasa hukumnya, Arfiand Bondjol. Menyikapi hal itu, jaksa penuntut umum berencana akan mengajukan relik. Sidang akan dilanjutkan Rabu depan dengan agenda mendengarkan relik dari jaksa penuntut umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com