Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Kopi Gayo dan Giok di Gedung DPR

Kompas.com - 30/08/2014, 20:57 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com--Pertunjukan kesenian tradisioal Gayo, "Didong Jalu Semalam Suntuk", dirangkaikan dengan "Pameran Kopi Gayo dan Giok Aceh"  akan digelar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta 3-6 September 2014.

Dua grup didong didatangan khusus dari Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, Biak Cacak Mude dn Arita Mude. Didong merupakan seni tutur dari asyarakat Gayo, berisi puisi sindiran yang didendangkan oleh penyairnya dengan iringan musik tepuk tangan dan bantal kecil. Didong mempertandingkan dua grup yang duduk melingkar dalam satu pentas pertunjukan yang berlangsung sampai pagi. Masing-masing grup terdiri dari 30 orang pria dewasa.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Faran Hamid menyampaikan, kesenian didong  memiliki fungsi penting dalam mencerahkan masyarakat. "Kesenian didong adalah forum bagi mayarakat untuk saling berkomunikasi dalam banyak hal, termasuk bidang pembangunan," kata Farhan Hamid mengenai gagasan  menggelar didong semalam suntuk di Senayan.
Ia manambahkan, dari banyak kesenian tradisi di Indonesia, didong salah satu yang masih bertahan dan dimainkan selama satu malam suntuk, seperti wayang di Jawa.

Pertunjukan didong Senayan pertama kali diselenggarakan pada 25 Oktober 2013 silam. Ketika itu yang bertarung adalah grup Teruna Jaya dan Kemara Bujang. Bersamaan dengan itu juga digelar pameran kopi Gayo yang diikuti 14 perusahaan kopi dari Bener Meriah, Aceh Tengah dan Jakarta.

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah dua kabupaten penghasil kopi arabika utama di dunia dengan luas areal 80 ribu hektar dan produksi 70 ribu ton per tahun.

Penyelenggaraan tahun ini, selain pertunjukan didong dan pameran kopi, juga digelar pameran batu giok Nagan Raya yang saat ini mendapat pasar terhormat dan perhatian besar dari masyarakat pecinta batu mulia.

Ketua Panitia pelaksana Fikar W.Eda di Jakarta, menambahkan,  juga diprakarsai dialog tentang kopi dan batu giok Aceh dengan pembicara diharapkan  Bupati Aceh Tengah, Bupati Bener Meriah, Bupati Nagan Raya serta  usahawan kopi dan giok. "Kita berterima kasih karena MPR memberi tempat untuk kegiatan seni budaya seperti ini, kita harapkan bisa mendorong kebaikan bagi bangsa dan negara," kata Fikar.

Penyelenggaraan didong Senayan dimaksudkan dalam rangka sosialisasi UUD 45, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.

Giok

Aceh juga dikenal sebagai daerah penghasil batu giok. Tapi industri batu mulia belum berkembang pesat di Aceh. Menyelenggarakan pameran giok Aceh di MPR, kata Fikar W.Eda, merupakan salah satu wujud usaha mempromosikan giok asal Aceh, yang saat ini sedang diminati masyarakat. "Semua persoalan tentang giok dan kopi akan dibicarakan dalam dialog kopi dan giok yang sengaja kita selenggarakan, antara lain nara sumbernya adalah Iswadi Azwir, pengusaha giok dari Aceh," kata Fikar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com