Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pelintasan Sebidang Rel di Bekasi Akan Ditutup

Kompas.com - 11/09/2014, 18:45 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Tujuh pelintasan sebidang dengan rel kereta api di Bekasi, Jawa Barat, akan segera ditutup. Penutupan tersebut dilakukan seiring dengan bakal beroperasinya jalur double-double track (DDT) di wilayah itu.

"Kalau DDT sudah beroperasi, bisa lima menit sekali kereta KRL lewat, orang kan nggak mungkin menyeberang, antrean bisa memanjang dan timbul macet," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Rabu (10/9/2014).

Menurut Supandi, bila tetap dibuka, maka ketujuh pelintasan sebidang tersebut justru akan membahayakan para pengendara. Dia menegaskan, penutupan pelintasan itu merupakan pilihan solusi untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Ketujuh perlintasan yang akan ditutup itu berlokasi di Jalan Perjuangan (Simpang Bulan-Bulan), Jalan H Agus Salim (Simpang Pasar Proyek), Kampung Mede, Jalan Mohamad Yamin (belakang Pasar Baru), Jalan Ampera, Jalan Pahlawan (Bulak Kapal), dan Jalan Sasak Jarang (perbatasan Kabupaten Bekasi).

Arus kendaraan yang selama ini melintas di tujuh pelintasan sebidang itu rencananya akan dialihkan ke tiga jalan layang (flyover). Namun, saat ini baru satu jalan layang yang sudah ada, yakni flyover KH Noer Ali-Summarecon Bekasi.

Dua jalan layang lain akan dibangun, yakni di Bulak Kapal dan di Jalan H Agus Salim. Flyover di Jalan H Agus Salim itu, kata Supandi, akan melintang dari Simpang Bulan-Bulan menuju Jalan H Agus Salim.

"Kalau dipotong langsung dari Pasar Proyek, manuver-nya enggak cukup. Jadi, tarikannya dari Simpang Bulan-Bulan," ujar Supandi. Dia menambahkan, proyek ini dilaksanakan berkerja sama dengan pengembang perumahan Green River City. Adapun flyover Bulak Kapal dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Sementara itu, selama pengerjaan DDT belum selesai, Dinas Perhubungan Bekasi akan mulai mengarahkan arus kendaraan di Jalan Perjuangan (Simpang Bulan-Bulan) ke flyover KH Noer Ali-Summarecon Bekasi. Adapun arus kendaraan di Jalan H Agus Salim, Jalan Ampera, Kampung Mede, dan Jalan Moh Yamin akan dialihkan ke underpass Bekasi Jaya.

Pengerjaan proyek DDT di Kota Bekasi saat ini sudah dimulai di beberapa titik, antara lain di sisi Kali Bekasi, tepatnya di tepian Jalan Ir H Juanda, di seberang Kantor Pegadaian. Kelanjutan pengerjaan proyek DDT tersebut masih menunggu proses pembebasan lahan milik warga di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Bekasi Jaya, Duren Jaya, dan Aren Jaya.

(Ichwan Chasani/Lucky Oktaviano)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com