Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah: Saya Jemput Ade Sara di Stasiun Klender, tetapi Tak Pernah Datang

Kompas.com - 23/09/2014, 14:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ayah Ade Sara Angelina Suroto yakni Suroto memberikan kesaksian dalam persidangan kasus pembunuhan anaknya dalam Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).

Menurut Suroto, keluarga merasa kehilangan sejak Sara tidak kembali dari les bahasa Jerman. Suroto mengatakan, saat itu hari Senin, 3 Maret 2014, Sara pergi ke tempat les bahasa Jerman sejak pukul 17.00.

Biasanya, pada pukul 22.00, dia sudah berkomunikasi dengan Sara. Namun, pada malam itu, Sara belum pulang dan belum menghubunginya.

Suroto mengira, ponsel Ade Sara kehabisan baterai. Akhirnya, Suroto berinisiatif menjemput Ade Sara di Stasiun Klender.

"Saya jemput almarhum di Stasiun Klender. Namun, sampai kereta terakhir, dia tidak pernah datang," ujar Suroto di hadapan Ketua Hakim Absoroh. Setelah itu, Suroto kembali ke rumah dan langsung menelepon call center Telkomsel, provider kartu seluler Sara, untuk mengetahui posisi Sara berdasarkan nomor ponsel yang digunakan.

Namun, nomor Sara tidak dapat terdeteksi. Ketika proses pencarian, Suroto mendapat capture percakapan terakhir antara Ade Sara dan teman lesnya, Nadia.

Di dalamnya diketahui bahwa Sara pergi bersama Hafitd dan Assyifa pada malam ketika Sara dinyatakan hilang. Suroto kemudian melapor ke polisi soal menghilangnya Sara selama beberapa hari.

Beberapa jam setelah Suroto melapor ke polisi, rumahnya didatangi oleh tim penyidik. Saat itulah, Suroto untuk kali pertama mendengar kabar bahwa Sara telah meninggal.

Suara Suroto sempat tertahan ketika bercerita di bagian ini. Tangisan pun tumpah, dan Suroto menceritakan kejadian selanjutnya sambil menangis. "Saya diam, saya izin kepada tim penyidik, mau ke belakang, saya hubungi istri saya," ujar Suroto.

"Saya bilang ke istri, Ma, Mama di tempat kerja saja jangan ke mana-mana. Pokoknya Mama di tempat kerja. Lalu saya jelaskan, Sara sudah meninggal. Istri saya cuma nangis, tidak bisa ngomong," kata Suroto.

Setelah itulah, Suroto pergi menjemput istrinya, Elsabeth, untuk kemudian melihat jenazah Sara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Di sana, Suroto menggambarkan jenazah anaknya sudah dalam kondisi wajah menghitam, mata keluar, dan lidah terjulur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com