"Monorel itu, Dirut-nya PT JM kan sudah berhenti, Pak John itu sudah berhenti dari PT JM, enggak tahu kenapa. Mungkin karena dia merasa enggak berhasil (membangun) monorel," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Saat dimintai keterangan lebih lanjut perihal penyataan terkait John, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak mengetahui kapan John mengundurkan diri dari PT JM.
Ahok mengaku, telah melihat dokumen terakhir yang diberikan PT JM kepada Pemprov DKI. Yang menandatangani dokumen itu adalah Direktur PT JM Sukmawati Syukur, bukan John Aryananda.
"Kemarin (dokumen) yang tanda tangan sudah bukan dia (John) lagi, Bu Sukma yang tandatangan. Ngapain (DKI) ambil alih monorel, mereka (PT JM) juga enggak punya modal, duit," kata Ahok.
Sementara itu, saat dikonfirmasi pada kesempatan berbeda, Dirut PT JM John Aryananda membantah pernyataan Ahok tersebut. "Saya ini masih Dirut PT JM. Enggak semua dokumen itu saya yang menandatangani," kata John ketus.
Saat wartawan mencoba mengonfirmasi perkembangan monorel, John justru berdalih masih menunggu panggilan Pemprov DKI. Ia mengklaim, PT JM telah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta DKI untuk membangun proyek senilai Rp 15 triliun itu.
"Kita masih menunggu sikap Pemprov DKI. Terakhir, kami sudah kirim perhitungan dan katanya mau direview oleh DKI, jadi kami tunggu saja panggilan Pemprov DKI," tutup pria berkepala plontos itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.