Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Momen Perbincangan Ibu Ade Sara dan Ibu Assyifa...

Kompas.com - 30/09/2014, 23:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Ade Sara Angelina Suroto, Elisabeth, terlihat mengelus punggung ibu dari Assyifa, salah satu terdakwa pembunuh Ade Sara. Kedua perempuan itu terlihat bercakap sejenak.

"Saya katakan supaya tolong ajari anaknya berkata jujur. Karena kalau kita jujur, hati kita akan lurus," ujar Elisabeth, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014). Menurut Elisabeth, selama ini Assyifa kerap berbohong.

Elisabeth pun meminta kepada ibu Assyifa untuk memperhatikan ucapan dari anak-anaknya. Sebelumnya, kakak Assyifa mengatakan pembunuhan yang dilakukan adiknya bersama Muhammad Hafitd tidak sadis.

Sebagai sesama ibu, Elisabeth mengaku mengingatkan bahwa pernyataan kakak Assyifa itu berbahaya. Dia menganalogikan, jika seorang anak sudah terbiasa mendengar kata kasar, maka mengucapkan kata kasar pun terasa bukan perbuatan salah.

Kepada ibu Assyifa, Elisabeth pun mengatakan bahwa dirinya punya banyak kesempatan untuk menuntut balas perbuatan Assyifa. Kesempatan itu terbuka selama dia mengikuti jalannya persidangan maupun sejak pertama kali bertemu di RSCM.

"Bisa saja saya melukai Assyifa untuk membalas dendam, tapi saya lebih memilih menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah hukum," lanjut Elisabeth. Dia pun meminta ibu Assyifa untuk tak takut menghadapi perkara ini dan terus mendampingi putrinya selama persidangan.

Terlebih lagi, lanjut Elisabeth, dirinya dan keluarga tak pernah sedikit pun punya niat berbuat jahat pada keluarga Assyifa. "Lah wong waktu kami tahu Assyifa pembunuhnya, kami disuruh amankan ya amankan. Tidak ada kami malah teriak-teriak kalau dia yang membunuh," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com