Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toilet Warna-warni di Monas Jadi Daya Tarik Pengunjung Syukuran Rakyat

Kompas.com - 20/10/2014, 15:49 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Toilet warna-warni menjadi daya tarik para pengunjung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Pada acara Syukuran Rakyat Salam 3 Jari Jokowi-JK ini, para pengunjung tak perlu takut untuk sekadar buang air kecil atau buang air besar di kawasan Monas.

Toilet portabel dari sewatoilet.com ini ternyata telah dilengkapi dengan beragam fasilitas di dalamnya. [Baca: Monas Bau Pesing, Pengunjung Syukuran Rakyat Jokowi-JK Merasa Terganggu]

Dari tampak dalam, ada dua kloset untuk perempuan dan laki-laki. Ada pula dua tempat tisu yang rutin diisi apabila tisunya telah habis.

Tak lupa pengguna toilet difasilitasi dengan hand sanitizer. Jangan takut jika timbul aroma tak sedap. Toilet ini menyediakan parfum otomatis yang siap menyemprotkan aroma wangi ruangan dengan pengaturan waktunya.

Toilet ini tersebar di empat titik Monas. Warna hijau tua, hijau tosca, oranye, merah, ungu, sampai biru bisa menjadi pilihan pengunjung maupun relawan Jokowi.

Seorang pengunjung mengaku penasaran dengan toilet itu. Ia pun mengabadikan gambar toilet melalui ponselnya

"Warnanya bagus. Jadi, mau coba ke dalam juga penasaran sama dalamnya bagaimana," kata Diah kepada Kompas.com, di Monas, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014).

Ia pun menyatakan baru kali ini melihat toilet dengan warna cerah. Ini, kata dia, membuat orang tak sungkan untuk datang ke toilet portabel. Menurut dia, selama ini masyarakat kerap menilai toilet portabel bau dan kotor.

Vika, pengunjung lain, mengaku ingin buang air kecil. Ia pun memilih toilet berwarna hijau karena dekat dengan panggung utama. Ia bermaksud menonton salah satu band favoritnya, Nidji.

Seorang petugas toilet, Wawan, mengatakan, sebanyak 59 toilet warna-warni ini telah tersebar di empat titik sisi Monas.

Menurut Wawan, pengunjung yang menggunakan toilet tidak dipungut biaya. "Memang pesanan panitia. (Toilet) gratis dan selalu bersihkan berkala. Sekarang saja ada beberapa toilet lagi kami bersihin," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com