Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Depan Istana, Tuding Kabinet Jokowi-JK Transaksional

Kompas.com - 25/10/2014, 17:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan massa dari Front Nasional Marhaenis Menggugat Kabinet Trisakti Gadungan melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014).

Aksi ini berkaitan dengan protes mereka atas susunan kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pantauan Kompas.com, mereka membawa berbagai spanduk berisi berbagai aspirasi mereka dan harapan untuk kabinet Jokowi-JK yang bersih.

Misalnya, penolakan terhadap calon menteri yang masuk dalam daftar merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka juga menolak susunan kabinet yang koruptif dan neolib.

Mereka menyerukan mendukung Jokowi-JK untuk pemerintahan yang bersih. Presidium Front Nasional Marhaenis Angga Yusuf, menilai dinamika penyusunan kabinet Jokowi-JK bersifat transaksional. [Baca: Buya Syafi'i Sebut Jokowi Cerdik dalam Susun Kabinet]

Menurut Angga, hal ini terlihat dari beberapa kali pengumuman kabinet yang seolah berlangsung tarik ulur. [Baca: Sederet Agenda Jokowi Menuju Kabinet yang Pasti...]

"Dinamika penyusunan kabinet Jokowi-JK terkesan sangat transaksional. Ini mencerminkan adanya tarik menarik kepentingan," kata Angga.

Ia melihat, ada pihak tertentu yang seperti menghalang-halangi terbentuknya kabinet yang bersih pada pemerintahan Jokowi-JK. Menurut dia, Jokowi-JK tengah dikepung oleh kelompok yang ingin menggagalkan pemerintahan yang bersih.

"Jokowi dikepung oleh berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengagalkan kabinet Trisakti," ujar Angga.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com