Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Datang, Ahok Disambut Histeris Siswa SD

Kompas.com - 29/10/2014, 10:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, disambut histeris oleh siswa-siswi SD lima wilayah Ibu Kota. Mereka memanggil-manggil Basuki dengan nama "Pak Ahok".

"Pak Ahok (Basuki)... Pak Ahok? Mau ketemu Pak Ahok," seru siswa-siswa SD itu sambil berlarian. Kehadiran Basuki di tempat tersebut untuk memberikan sambutan pada Hari Anak Jakarta Membaca 2014, Rabu (29/10/2014).

Siswa-siswi itu sudah berkumpul menunggu Basuki sejak pukul 07.00 WIB. Basuki tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB.

Ketika Basuki masuk ke panggung acara, terdengar jeritan histeris siswa-siswi yang memadati ruangan. Mereka menyerukan nama Basuki dan terus berlari-lari kecil untuk mendekatinya.

Saat Basuki melambaikan tangannya ke siswa-siswi, teriakan histeris semakin kencang terdengar. Panitia dan pengawal pribadi Basuki pun kewalahan mengamankan Basuki serta membuat kondisi kondusif.

Sekitar tiga menit menyalami siswa-siswi, Basuki kemudian disambut oleh para pejabat DKI. Terlihat Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Agus Suradika, Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni, Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Ratiyono, dan lainnya hadir pada acara tersebut.

Hari Anak Jakarta Membaca 2014 mengambil tema "Dengan Semangat, Peran Serta Keluarga, Masyarakat, dan Dunia Pendidikan, Kita Jadikan Perpustakaan sebagai Pusat Pengembangan Minat dan Budaya Baca Masyarakat". Penyelenggaraan Hari Anak Jakarta Membaca ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 399 Tahun 2006 tentang Kegiatan Hari Anak Jakarta Membaca.

Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Pencanangan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjungan Perpustakaan Tahun 1995 oleh Presiden Soeharto dan dilanjutkan dengan Pencanangan Gerakan Membaca Nasional Tahun 2003, sekaligus sebagai realisasi amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan khususnya yang berkaitan dengan Pembudayaan Kegemaran Membaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com