Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana PSKS Bisa Dimanfaatkan sebagai Tabungan

Kompas.com - 04/11/2014, 17:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan yang diberikan melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tidak harus diambil seluruhnya. Dengan begitu, saldo yang tersisa dapat dimanfaatkan sebagai tabungan.

Humas dan Protokoler PT Pos Indonesia Area IV Jakarta Atjep Djuanda mengatakan, selama ini bantuan dari pemerintah selalu diberikan dalam bentuk tunai.

Inilah yang kemudian pemanfaatannya sering tidak tepat sasaran. Misalnya, uang yang seharusnya dibelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga, malah dibelanjakan untuk membeli rokok. Bahkan uang tersebut mungkin langsung dihabiskan saat itu juga.

"Dengan PSKS, dana bantuan tidak harus diambil semuanya. Jumlah pengambilannya terserah kepada penerima bantuan, tetapi kami mengimbau untuk tidak diambil semuanya," kata Atjep saat ditemui di kantornya, Selasa (4/11/2014).

Hal tersebut, menurut dia, dapat membuat warga terpacu untuk menabung dan memanfaatkan bantuan dana secara tepat.

Apalagi PSKS akan berjalan berdampingan dengan Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat, sehingga masyarakat tidak perlu menggunakan bantuan untuk biaya pendidikan maupun kesehatan.

Seperti yang diberitakan, program-program tersebut diluncurkan pada Senin (3/11/2014) lalu. Kartu-kartu "sakti" pun baru dibagikan kepada 150 orang. Selanjutnya, secara bertahap pemerintah akan membagikan kartu-kartu tersebut kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.

Bantuan diberikan dengan dua cara, yaitu dalam bentuk simpanan Giropos sebanyak 14,5 juta rumah tangga sasaran melalui PT Pos Indonesia, dan 1 juta lagi dalam bentuk Mandiri e-cash melalui Bank Mandiri.

Sementara itu, untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP), pemanfaatannya langsung dilakukan di sekolah tempat anak terdaftar. Sedangkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) digunakan di puskesmas melalui sistem rujukan berjenjang yang mirip dengan program Jaminan Kesehatan Nasional yang sudah ada sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com