JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak gentar terhadap organisasi masyarakat yang sering melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak pelantikan dirinya sebagai gubernur DKI Jakarta.
Begitu pun dengan rapat paripurna yang digelar oleh partai Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut Basuki, segala hal pasti ada pro dan kontranya, termasuk pelantikan dirinya.
"Tuhan aja enggak semua orang suka. Lihat aja itu, rumah ibadah enggak penuh juga kan," ujar Basuki setelah apel sinergitas TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/11/2014).
Hal itu juga tergambar dalam persyaratan yang berlaku bagi seseorang yang ingin menjadi presiden dan gubernur. Basuki mengatakan, syarat untuk menjadi gubernur bahkan presiden hanya 50 persen plus satu. "Kalau mesti 100 persen, ya enggak ada yang jadi presiden atau gubernur," ujar Basuki.
Untuk pelantikannya, Basuki mengatakan, surat perlengkapan baru disiapkan. Presiden RI Joko Widodo juga akan menggelar rapat terlebih dahulu bersama menteri-menterinya untuk membicarakan pelantikannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Dengan demikian, Basuki belum dapat memastikan kapan dia akan dilantik. Prediksinya, ia akan dilantik besok atau Rabu.
"Yang pasti Pak Presiden (Jokowi) yang akan melantik di Ibu Kota, kemungkinan di Istana, mungkin besok atau lusa," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
