Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruskah Tarif Transjakarta Naik?

Kompas.com - 26/12/2014, 14:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama lagi, pengelolaan bus transjakarta akan berpindah dari Unit Pengelola (UP) yang berada di bawah Dinas Perhubungan, ke PT Transjakarta. Momentum berpindahnya layanan bus ke pihak profesional itupun dianggap menjadi waktu yang tepat untuk menaikkan tarif bus.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim menilai, menaikan tarif memang harus dilakukan agar PT Transjakarta bisa memberikan keuntungan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kata dia, memang sudah seharusnya PT Transjakarta memberikan keuntungan finansial bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"BUMD itu kan harus memberikan keuntungan untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah). Jadi, sah-sah saja tarif dinaikkan," kata dia saat dihubungi, Jumat (26/12/2014).

Menurut Nur Afni, tarif ideal transjakarta seharusnya adalah berkisar antara Rp 5.000-6.000. Ia yakin, besaran tarif tersebut masih bisa dijangkau oleh warga.

Sebagai informasi, saat ini tarif yang dikenakan pada layanan bus transjakarta adalah sebesar Rp 3.500. Sementara tarif bus kota ekonomi reguler telah mencapai Rp 4.000. Sedangkan tarif layanan bus terintegrasi busway, seperti Kopaja AC, APTB, dan BKTB mencapai Rp 7.000.

"Dengan naiknya tarif  sebesar Rp 5.000-6.000, PT Transjakarta akan bisa memperbaiki pelayanannya. Sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh warga DKI," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com