Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota Kian Manusiawi

Kompas.com - 31/12/2014, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu berobat gratis yang sudah berjalan dua tahun terakhir membuat akses warga terhadap layanan kesehatan makin terbuka. Mengatasi keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan, diterapkan strategi ”menjemput” pasien langsung ke permukimannya. Pelayanan kesehatan di Ibu Kota pun kian manusiawi.

Siti Soleha (36), warga Jalan Tendean, Jakarta Selatan, melahirkan anaknya, Rabu (10/12). Puskesmas Mampang menjadi pilihannya. Tidak beda dengan pelayanan di rumah sakit, Siti mendapatkan pelayanan prima oleh tenaga kesehatan yang andal plus obat yang memadai.

”Saya pemegang kartu BPJS jadi semua gratis. Kalau melahirkan di rumah sakit belum tentu diterima. Takutnya malah dirujuk ke rumah sakit lain,” kata Siti, yang selama hamil juga memeriksakan kandungan di Puskesmas Mampang.

Watini (30) juga merasakan ketangkasan petugas di puskesmas. ”Petugas langsung menangani anak saya dengan cepat. Demam anak saya mulai membaik. Beberapa hari lalu saya membawa anak ke rumah sakit yang biayanya mahal
malah tidak sembuh,” kata warga Pondok Karya, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ini.

Emiredi (38) mengapresiasi pelayanan puskesmas yang lebih tertib dan lebih cepat. Berkali-kali Emiredi memanfaatkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk berobat di Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara. Sopir angkot trayek Pademangan-Kota ini merasa, berobat di puskesmas sudah memadai.

”Kalau (puskesmas) mau dijadikan RS lebih bagus lagi. Saya lebih memilih berobat di sini (puskesmas) daripada di rumah sakit umum yang terlalu ramai, dan antrenya lama,” kata Emiredi, saat ditemui tengah mengantar anak sulungnya berobat.

Hal senada diungkapkan Musrofa (35). Dia merasa lebih nyaman berobat di Puskesmas Pademangan setelah puskesmas ini selesai direnovasi Maret lalu. Beberapa bulan terakhir, puskesmas tidak penuh lagi karena sistem pendataan pasien lebih tertib.

Selain itu, kata Musrofa, pelayanan puskesmas kini tidak pandang bulu dan lebih merata ke pasien. Saat pemberlakuan KJS, pelayanan puskesmas belum prima. Pasien masih harus mengantre lama. Belum lagi gedung puskesmas yang tidak terawat dan kotor. Orang juga seenaknya merokok di area puskesmas. Musrofa bersyukur, pelayanan kesehatan yang baik ada di dekat rumahnya sehingga dia bisa menghemat ongkos saat mengakses pelayanan kesehatan tersebut.

Klinik dan telepon

Warga di rumah susun juga dimudahkan dengan adanya fasilitas klinik di rusun. Salah satunya di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Meski peralatan dan fasilitas masih terbatas, klinik di Rusun Marunda ini diadakan untuk mendekatkan pelayanan ke ratusan warga penghuni rusun dan warga di sekitar rusun ini.

Penanggung Jawab Klinik dan Rumah Bersalin Rusunawa Marunda, dr Dwi Hastuti menuturkan, mereka membuka layanan selama 24 jam sehari, dan tujuh hari seminggu. ”Rata-rata ada 70 pasien per hari yang tak hanya berasal dari warga rusun, tapi juga warga sekitar. Apalagi, puskesmas dan RS cukup jauh dan moda transportasi dari lokasi ini kurang,” kata Dwi.

Terkait fasilitas, tambahnya, sejauh ini telah mencukupi. Meski bangunan masih menumpang di rusun dan sering bocor, pelayanan tidak begitu terganggu. Namun, yang masih dibutuhkan adalah penambahan sejumlah peralatan kesehatan.

Di sisi lain, status klinik sejauh ini belum jelas karena masih menginduk di bawah puskesmas terdekat. Para pegawai/tenaga medisnya pun berstatus pegawai tenaga kontrak. Dwi berharap, pengembangan klinik bisa lebih cepat karena juga berkaitan dengan proses pelayanan yang lebih maksimal.

Layanan telepon 119 juga menjadi ujung tombak agar masyarakat bisa menanyakan ketersediaan tempat tidur kelas 3, serta ruang khusus sesuai standar BPJS Kesehatan bagi pasien dengan penyakit kritis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com