Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Media Promosi Menyulut Amarah Warga

Kompas.com - 13/01/2015, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Iklan viral perusahaan jasa penyedia jasa telekomunikasi Indosat yang termuat di akun Twitter @IndosatMania pada 23 Desember 2014 berbuntut panjang. Media promosi bertuliskan ”Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi” itu menuai reaksi keras warga.

Reaksi ini terlihat saat puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Bekasi Menggugat berunjuk rasa di depan Kantor Indosat Kota Bekasi, Senin (12/1/2015). Di tengah guyuran hujan, mereka berorasi mengecam penayangan iklan viral itu.

Pengunjuk rasa juga melampiaskan kekecewaan dengan melempari gerbang kantor Indosat dengan menggunakan tomat busuk, mencoret tembok kantor dengan tulisan ”Disegel Rakyat”, dan mematahkan kartu telepon seluler produk Indosat. ”Indosat telah menghina warga Bekasi. Kami tak butuh permintaan maaf, lebih baik Indosat tutup dan pergi dari Bekasi,” kata koordinator aksi, Adi Monel.

Forum pemuda ini juga telah melaporkan iklan viral yang dianggap mengandung unsur penghinaan itu ke Polres Kota Bekasi Kota pada Sabtu lalu.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tengah mengkaji apakah iklan itu memiliki dampak terhadap investasi di Bekasi, merugikan secara hukum, atau mencemarkan nama baik.

”Kalau memang ada kerugian, kami akan menempuh proses hukum. Tapi, kalau tidak, buat apa saya lapor, meski secara pribadi saya tersinggung,” ujarnya.

Head of Region Jabodetabek PT Indosat Suwignyo menyampaikan permintaan maaf kepada warga Bekasi, termasuk pengunjuk rasa, terkait penayangan materi viral produk Indosat itu. ”Jika iklan itu menyinggung warga Bekasi, kami dari Indosat minta maaf,” ujarnya.

Menurut Suwignyo, materi media viral yang menyebut Bekasi semata-mata karena alasan memiliki rima sama dengan kata Aussie, sebutan Australia.

Head of Area Bodetabek PT Indosat Soejanto Prasetya mengatakan, pihaknya telah memutus kontrak dengan perusahaan pembuat iklan viral itu. Indosat pun mempertimbangkan untuk meminta maaf di depan publik. (ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com